Informasi Terbaru KPAI soal Pencabulan 13 Siswa SD di Depok

Senin, 11 Juni 2018 – 23:16 WIB
Korban pencabulan. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, DEPOK - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyampaikan informasi terbaru kasus dugaan pencabulan 13 siswa SD oleh oknum guru bahasa Inggris di Depok, Jawa Barat.

Dalam penanganan kasus tersebut oleh Polresta Depok, KPAI telah menurunkan tim untuk melakukan pengawasan langsung guna mendalami kasus tersebut, sekaligus meminta progres penanganan kasusnya oleh Polresta Depok. Tim tersebut terdiri dari Susanto dan Komisioner bidang Pendidikan Retno Listyarti.

BACA JUGA: Ibu Kaget Baju Anaknya Melorot, Ternyata Ulah Tetangga Bejat

“KPAI juga akan bertemu pelaku untuk mendalami profile guru sebelum dan selama menjadi pendidik,” ujar Susanto, dalam siaran pers yang diterima JPNN, Senin (11/6).

Dalam kasus ini, oknum guru inisial WA diduga melakukan pelecehan seksual terhadap belasan murid laki-laki. Modusnya, para siswa diminta untuk mengikuti perintah oknum guru. Jika menolak, murid diancam dengan diberikan nilai yang jelek.

BACA JUGA: Kisah Pilu Adik Jadi Budak Kakak Tiri Sampai Melahirkan

Kejadiannya di kelas, siswa diminta membuka celananya. Modus yang juga dilakukan adalah mengajak anak-anak berenang dan jalan-jalan.

Karena itu, KPAI juga akan mendalami modus yang dilakukan, selain untuk kepentingan pendalaman kasus juga mengetahui trend modus terkini yang dilakukan terduga pelaku. Hal ini penting diketahui publik supaya meningkatkan kewaspadaan sekolah.

BACA JUGA: Perempuan Menyaru Lelaki Itu Didakwa 10 Kali Cabuli Korban

Retno pun mengungkap informasi terbaru yang diperoleh KPAI, menunjukkan dugaan kuat bahwa pelaku melakukan perbuatan tidak senonohnya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas.

"Antara lain mengajak anak-anak nonton bareng film porno dari handphonenya, dan mengajari anak-anak senam tangan (masturbasi),” ungkap Retno.

Bahkan setiap jam pelajaran Bahasa Inggris, terduga pelaku infonya memisahkan anak-anak perempuan dan anak laki-laki di dua kelas yang berbeda.

"KPAI setelah liburan Idulfitri akan mendalami lebih jauh mengapa pihak sekolah tidak curiga dengan pemisahan kelas ini," tambahnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Korban Kebuasan Kakak Tiri, Siswi SMA Melahirkan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler