jpnn.com - InfraDigital Nusantara, dikenal juga Jaringan IDN merupakan startup yang membantu lembaga pendidikan Indonesia dalam digitalisasi keuangan dan pembayaran, menggandeng CICIL (cicil.co.id) perusahaan fintech yang terdaftar di OJK dalam meluncurkan produk Dana Talangan.
Dana Talangan hadir untuk membantu meringankan beban keuangan lembaga pendidikan Indonesia di tengah krisis pandemi yang melanda. Dana talangan dapat diperuntukkan untuk kebutuhan darurat, seperti membayar tagihan listrik, menggaji guru, persiapan pendaftaran, hingga kebutuhan pembangunan/infrastruktur.
BACA JUGA: Awiek DPR: Dana Talangan Rp 19,65 Triliun Untuk 5 BUMN Mencurigakan
Saat ini, pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) menjadi masa krisis bagi semua kalangan. Banyak orang yang mengalami penurunan pendapatan hingga kehilangan mata pencaharian. Dampaknya, tidak sedikit wali siswa mengalami kesulitan dalam membayar biaya pendidikan yang berdampak pada keuangan sekolah yang kurang stabil.
Indah Maryani selaku Founder dan COO InfraDigital Nusantara mengatakan bahwa Dana Talangan sebagai bentuk kerjasama antara InfraDigital Nusantara dan CICIL hadir dalam rangka membantu lembaga pendidikan, terutama yang mengalami kesulitan dalam hal keuangan.
BACA JUGA: DPR: Skema Dana Talangan Harus Memiliki Legalitas yang Jelas
“Skema Dana Talangan kami buat seaman dan semudah mungkin untuk lembaga pendidikan, dengan harapan produk ini benar-benar dapat membantu mereka terutama dalam masa sulit ini. Kedepannya pembiayaan tidak terbatas hanya untuk kebutuhan operasional, tapi difokuskan untuk pengembangan infrastruktur lembaga pendidikan juga”, jelasnya lebih lanjut.
Hanya dengan bergabung dalam Jaringan IDN dan melakukan transaksi pembayaran, lembaga pendidikan sudah dapat mengajukan Dana Talangan. Bunganya rendah, flat dan tanpa agunan sehingga tidak memberatkan lembaga pendidikan.
BACA JUGA: Komisi VI Pastikan PMN dan Dana Talangan ke BUMN Terukur
Selain itu, rekam keuangan lembaga pendidikan yang telah bergabung di Jaringan IDN pun lebih sistematis, transparan dan akuntabel sehingga dapat membuat laporan keuangan yang baik.
Salah satu sekolah yang sudah merasakan manfaat Dana Talangan adalah Raudhatul Athfal (RA) Al Jadid di Jakarta Timur. Dana Talangan tersebut digunakan untuk membeli baju seragam siswa serta kebutuhan operasional.
Bu Titi selaku Kepala Sekolah RA Al Jadid berkata “Dana Talangan sangat membantu kami untuk modal membuat seragam dan kebutuhan lainnya. Apalagi keadaan pandemi seperti ini dengan jumlah siswa masuk yang menurun. Gaji guru, operasional dan kebutuhan lainnya menjadi terbantu dengan adanya Dana Talangan. Pengajuannya juga mudah dan tidak sulit. Selain itu, kami tidak perlu menunggu waktu lama sampai dananya turun”.
CICIL, yang sebelumnya telah membantu pembiayaan peserta didik terutama mahasiswa, berkeinginan untuk memberikan layanan yang dapat membantu lembaga pendidikan di masa pandemi ini.
Berangkat dari misi yang sama, Edward Widjonarko selaku Direktur CICIL menuturkan “Saya berharap dengan adanya Dana Talangan, kerjasama antara InfraDigital Nusantara dan CICIL dapat lebih banyak menjangkau sekolah-sekolah sehingga dapat mengembangkan kualitas pendidikan sekolah tersebut, terutama untuk sekolah yang mengalami kesulitan akses pembiayaan”. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil