Ingat! Bunuh Diri itu Menular Terutama Bagi Mereka dengan Ciri-ciri ini

Minggu, 12 September 2021 – 12:31 WIB
Ilustrasi - Hendak bunuh diri, diperankan oleh model. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat penting mengetahui bahwa tindakan bunuh diri dapat menular kepada orang lain.

Demikian dikemukakan peneliti kesehatan mental dalam pencegahan bunuh diri serta pendiri 'Emotional Health for All' Dr. Sandersan Onie.

BACA JUGA: Ngeri! Setiap 40 Detik Satu orang Meninggal Dunia Karena Bunuh Diri

Menurut peneliti peneliti dari University of New South Wales Australia itu, tindakan bunuh diri menular biasa disebut suicide contagion.

Orang-orang yang berisiko tertulari adalah mereka yang terpapar dengan berita bunuh diri atau dari orang terdekat yang telah melakukan tindakan tersebut.

BACA JUGA: Anjasmara Ajak Masyarakat Latihan Yoga, Manfaatnya Luar biasa!

"Jadi, betul penularan bunuh diri itu bisa lewat berita."

"Bisa orang yang dikenal melakukan bunuh diri, tentu akan berdampak lebih dalam lagi bahkan mungkin mendengar ada selebritis yang bunuh diri pun itu meningkatkan risiko bunuh diri juga," ujar Dr. Sandersan.

BACA JUGA: Anak Anda Depresi? Segera Lakukan Langkah-langkah ini

Dia menyatakan pandangannya dalam webinar 'Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia', Sabtu (11/9).

Menurut Dr. Sandersan, suicide contagion merupakan salah satu masalah yang cukup besar untuk dihadapi.

Sebagai penanganannya, Dr. Sanderson menyarankan untuk membuat rencana keamanan jika seseorang sedang berada dalam masa krisis atau ketika rasa depresi dan keinginan bunuh diri datang.

"Kalau seseorang sudah terekspos oleh berita bunuh diri, kita butuh intervensi cepat dan salah satunya lewat rencana keamanan."

"Untuk membuat rencana keamanan tidak usah menunggu psikolog klinis, itu bisa dilakukan oleh siapa aja," kata Dr. Sandersan.

Mengutip laman ehfa.id, dalam membuat rencana keamanaan, hal pertama yang harus dipahami oleh seseorang yang sedang dalam masa krisis adalah mengenal tanda bahaya atau pemicu dari rasa depresi.

Misalnya, perasaan tidak berguna dan tidak berharga, merasa tidak ada harapan, insomnia, tidak ingin berbicara dengan orang lain dan merasa kesepian.

Lalu, buat daftar alasan untuk tetap bertahan hidup.

Perasaan ingin bunuh diri biasanya membuat seseorang lupa pada kebahagiaan sederhana.

Coba untuk mengingat hal-hal yang membuat bahagia, seperti momen ketika minum kopi bersama keluarga atau teman, menonton acara favorit hingga makanan kesukaan.

Kemudian, jaga tempat tinggal dan lingkungan sekitar aman saat seseorang sedang mengalami krisis.

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menyimpan barang-barang yang dapat digunakan untuk menyakiti diri sendiri di tempat yang tidak mudah terlihat.

Lakukan hal-hal yang membuat merasa produktif, senang dan damai.

Seperti membaca buku, mendengarkan musik, membersihkan rumah, merawat diri, olah raga, ataupun memasak. Meskipun terlihat sederhana, hal-hal kecil ini bisa membantumu menyingkirkan pikiran buruk.

Saat seseorang sedang dalam masa krisis, biasanya tidak ingin bertemu dengan orang lain.

Namun, berada di antara orang-orang terkasih akan sangat membantu.

Tuliskan nama orang-orang yang bisa hubungi dan bisa menemani di masa krisis, atau tuliskan tempat umum yang bisa dikunjungi.

Terakhir adalah meminta bantuan dari seorang profesional saat mengalami masalah krisis.

Dr. Sandersan mengatakan membuat rencana keamanan ini dapat dilakukan saat seseorang dalam kondisi yang sedikit lebih tenang.

"Rencana keamanan adalah kegiatan yang dapat dilakukan setelah orang tersebut berada dalam kondisi yang lebih tenang, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga diri mereka tetap aman," ujar Dr. Sandersan.

Dr. Sandersan sendiri membuat sebuah situs bernama ehfa.id yang bertujuan untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan psikologis dan mempunyai pemikiran melakukan bunuh diri sehingga hal tersebut dapat dicegah.

Pada laman ini, pengunjung dapat menggunakan serangkaian fitur berbasis penelitian dan dapat menyaksikan video pengalaman seseorang yang mencegah keinginannya untuk bunuh diri.

Tautan ke sumber daya penting, termasuk database psikolog terdaftar IPK (Ikatan Psikolog Klinis) Indonesia juga dapat ditemukan di sana.

Situs ini juga menawarkan serangkaian alat dan formulir awal untuk mengidentifikasi kondisi krisis yang dialami.

Selain itu, terdapat rencana keamanan yang bisa digunakan oleh seseorang yang memiliki tendensi bunuh diri, sebagai bantuan awal mengatasi krisis tersebut.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler