jpnn.com, TARAKAN - Semua supermarket dan pelaku usaha di Kalimantan Utara tidak diperkenankan mengganti uang kembalian konsumen dengan permen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltara Hendik Sudaryanto mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan khusus terkait hal tersebut.
BACA JUGA: BI Prediksi Pertumbuhan Kredit Sulit Double Digit
“Semua supermarket sudah kami minta untuk tidak mengembalikan dengan permen. Sebab, kebutuhan mata uang di Kaltara sudah kami penuhi. Jadi, jangan sampai ada pengembalian dengan permen lagi," terang Hendik, Minggu (20/8).
Hendik menjelaskan, Undang-Undang (UU) nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang, pasal 21 ayat 1 bagian a menjelaskan rupiah wajib digunakan pada setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran.
BACA JUGA: Suku Bunga Bank Masih Bisa Turun
BI Kaltara juga sudah menurunkan program kas keliling, baik di Tarakan maupun di luar daerah.
Dengan begitu, masyarakat makin mudah menukarkan uangnya.
BACA JUGA: Surplus Neraca Dagang Turun, Defisit Transaksi Melebar
“Kas keliling biasanya ada di tempat seringnya masyarakat berkumpul seperti di pasar. Ke depan, akan kami buat secara terjadwal,” ujar Hendik.
Sementara itu, Meriana, kasir dan pengelola supermarket di Jalan Yos Sudarso, mengaku masih melakukan pengembalian belanja konsumen dengan menggunakan permen atau wafer.
“Iya, Mas. Soalnya kadang kalau kami tukar di bank uang recehannya diberikan hanya sedikit,” ungkap Meriana. (sep/nri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KRI Teluk Sabang Dukung Tim Ekspedisi Kas Kepulauan Bank Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil