jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Unti Ludigdo Ak mengingatkan pemerintah, jika model kenaikan harga yang fluktuasi terus diterapkan, ongkos sosial bisa meningkat.
Nah, ongkos sosial yang semakin mahal bisa merembet ke ongkos politik. ’’Maka, bukan tidak mungkin berbagai macam pergolakan sosial yang mengarah ke politik akan semakin sering terjadi,” ujar guru besar di bidang ilmu etika bisnis dan profesi itu.
BACA JUGA: Dampak Kenaikan BBM Belum Hilang, TDL Naik Mei?
Unti menyatakan, indikasi ke pergolakan sosial sudah muncul dengan semakin seringnya aksi demonstrasi dan peningkatan kriminalitas.
’’Sekarang kan sudah mulai bisa dirasakan dan dilihat. Pertentangan dan pergolakan akibat barang kebutuhan yang semakin tinggi,” imbuh guru besar pertama bidang ilmu etika bisnis dan profesi tersebut.
BACA JUGA: Bangun Pabrik Semen di Papua, Bupati: Ini Seperti Jodoh
Dia menyarankan pemerintah agar lebih arif dalam menaikkan harga kebutuhan dasar. Selain itu, mempelajari pola yang ada di masyarakat dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal.
’’Polanya, tidak sering kali berganti harga,” imbuh profesor berusia 46 tahun itu.(dim/wan/lum/ika/can/un/c9/kim)
BACA JUGA: Semuanya Naik, Ini Berbahaya!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kiat Ibu-ibu Berbelanja Siasati Kenaikan Harga-Harga
Redaktur : Tim Redaksi