Itu bermula ketia Seprian Sugiyaksono, yang juga PNS di Bea Cukai menceritakan tentang kehidupan Agus
BACA JUGA: WN Singapura yang Diduga Teroris Dikenai Pasal Imigrasi
Katanya, Agus banyak dikenal karena suka menolong“Saya kenal pak Agus sejak sama-sama kuliah di Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN)
BACA JUGA: Kuota Haji Plus Harus Dibatasi
Beliau sangat baik dan tidak pernah neko-nekoBACA JUGA: DPR Investigasi Ledakan Tambang di Sawahlunto
Kalau Sata hanya 1,8 tahun, pak Agus sampai 2 tahun lebih di Aceh,” tutur Seprian saat bersaksi pada persidangan Agus di PN Tipikor, Senin (29/6).Ditambahkannya, dalam kehidupan sehari-hari, keluarga Agus sangat sederhanaTerdakwa juga merupakan anak bungsu dan bertanggung jawab pada ibunya.
“Sekarang ini, kondisi keluarga pak Agus sangat memprihatinkanBeliau tambah miskin, sementara masih ada dua anak yang harus dibesarkanBahkan saat pak Agus dirawat di rumah sakit, tidak ada biaya lagiUntung saja ada patungan dari teman-teman pak Agus,” ucapnya.
Mendengar pengakuan Serpian ini sontak membuat suasana menjadi haruAgus pun menangis, namun masih bisa mengendalikan dirinya.
Suasana dinetralkan anggota majelis hakim Teguh Heriyanto“Saya lihat situasi kok jadi melankolis, mana lagi pertanyaannya melankolis semuaSekarang mau saya tanyakan pada saksi, apakah tahu ada yang suka memberikan uang pada terdakwa.” Dijawab Serpian, tidak tahu soal itu(esy/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liburan, Puluhan Ribu Warga RI ke Australia
Redaktur : Tim Redaksi