Ingat, Kesehatan Ibarat Mahkota

Senin, 17 April 2017 – 10:50 WIB
Tim medis dari Universitas MH Thamrin saat menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Panti Anak Yayasan Rahmatan Lil Alamin, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Minggu sore (16/4). Foto: DCSC for JPNN

jpnn.com, BEKASI - Universitas MH Thamrin Jakarta menggelar penyuluhan kesehatan untuk anak yatim dan dari keluarga kurang mampu di Panti Anak Yayasan Rahmatan Lil Alamin, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Minggu sore (16/4).

Kegiatan hasil kerja sama dengan lembaga Developing Countries Studies Center (DCSC) itu dalam rangka rangkaian peringatan Hari Kesehatan Dunia pada 7 April.

BACA JUGA: Mesin Pemurni Air di Kepulauan Seribu Tak Optimal

Acara itu diikuti lebih dari 100 anak usia 4-12 tahun. Mereka mengikuti penyuluhan kesehatan gigi, pemeriksaan darah dan layanan kesehatan lainnya.

Namun, suasananya dibikin menyenangkan. Ada marawis lengkap dengan rebana dan tambur.

BACA JUGA: Sumber Air Minim, Nunukan Krisis Air Bersih

Selanjutnya pemeriksaan darah dilakukan. Tak ada anak yang mundur untuk menghindari jarum suntik. Mereka meringis sebentar, tapi selepasnya tertawa bersama.
 
Dosen analis kesehatan dari Universitas MH Thamrin, Sumiati Bedah mengatakan, semua anak yang diperiksa di kegiatan itu mengaku tak tahu golongan darah mereka. “Pemeriksaan darah penting sebagai deteksi dini bila ada gejala di dalam tubuh,” ujarnya.

BACA JUGA: Mau Membentuk Otot? Jangan Lupa Makanan Ini

Lebih Sumiati menjelaskan, kesehatan merupakan aset tak ternilai. Anak-anak tak akan bisa bermain, pergi ke sekolan dan beraktivitas secara nornal bila kesehatannya terganggu. “Kesehatan ibarat mahkota,” katanya.

Selain itu, tim dari Universitas Mh Thamrin juga melakukan pemeriksaan gizi.
Parlun Dwipayana selaku ketua Prodi Gizi Universitas MH Thamrin mengatakan, gizi tidak identik dengan makanan enak dan mewah.

“Melainkan elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air,” katanya.

Menurutnya, umumnya anak-anak di Tambelang kesulitan memperoleh akses air bersih. Air sumur di panti dan rumah penduduk sekitar berwarna kuning. Dengan kondisi demikian, kesehatan anak-anak juga bisa mengalami gangguan.
 
Maka ke depan, pihak panti mengharapkan dukungan pihak-pihak yang peduli untuk membuat sumur yang bisa menghasilkan air bersih. Hal ini agar kebutuhan air minum dan memasak bagi warga lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya.

Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat DCSC Rika Kartika menambahkan, tanpa ketersediaan air bersih yang memadai maka kesehatan warga akan terganggu. “Maka momentum Hari Kesehatan Dunia di bulan April ini perlu dijadikan momentum bagi pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, bersama elemen lainnya untuk bersama-sama mewujudkan kawasan yang sehat bagi kehidupan warga,” pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wadooowww, Sudah Seminggu Air PDAM Seperti Milo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler