Nadiem Makarim: Hasil Asesmen Nasional Tergambar dalam Rapor Pendidikan

Jumat, 01 April 2022 – 19:20 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat meluncurkan rapor pendidikan. Foto tangkapan layar YouTube Kemdikbud RI

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-19: Rapor Pendidikan Indonesia.

Rapor pendidikan berisi laporan hasil Asesmen Nasional (AN) dan analisis data lintas sektor untuk masing-masing satuan pendidikan dan daerah.

BACA JUGA: Dirjen Iwan: 106 Pemda Selesaikan Nomor Induk PPPK Guru Tahap I 2021

AN menggantikan Ujian Nasional (UN) dengan penyempurnaan pengukuran aspek kognitif dan nonkognitif serta penggunaan teknologi.

“Penerapan AN sejalan dengan prinsip kami di Kemendikbudristek, yaitu mengakselerasi transformasi pendidikan Indonesia, terutama dalam hal evaluasi pendidikan," kata Nadiem Makarim dalam peluncuran program itu yang ditayangkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Jumat (1/4).

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Ungkap 4 Isu Besar Terkait Situasi Ketenagakerjaan Akibat Pandemi

Dia menyebutkan poin yang ditekankan dalam penerapan AN adalah evaluasi yang berorientasi pada mutu, sistem, dan pengumpulan informasi yang terintegrasi, serta mendorong refleksi dan perbaikan. Bukan sekadar hasil akhir.

AN diimplementasikan secara masif pada 2021 dengan melibatkan seluruh elemen pendidikan, diterapkan di lebih dari 259 ribu satuan pendidikan tingkat SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat, SMA/MA sederajat, dengan melibatkan lebih dari 3,1 juta pendidik dan 6,5 juta peserta didik.

BACA JUGA: Bantu UMK, BSN Siap Berkolaborasi dengan LKPP

Menteri Nadiem menjelaskan rapor pendidikan mengintegrasikan berbagai data pendidikan hasil AN untuk membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan mengidentifikasi capaian dan akar masalah, melakukan refleksi, serta merancang langkah-langkah pembenahan yang efektif berbasis data.

"Perlu saya sampaikan lagi bahwa AN merupakan model evaluasi pendidikan yang saat ini sangat dibutuhkan," ucap Nadiem.

Dia lantas menjelaskan beberapa perubahan yang terjadi dalam AN beserta implikasinya. Antara lain, AN mengukur kompetensi dasar literasi dan numerasi menggunakan metode berstandar internasional, tetapi tetap berkonteks Indonesia.

Dengan demikian, basis intervensi yang berfokus pada pengembangan kompetensi dasar sebagai bagian paling penting dari kualitas pendidikan.

Berikutnya, AN mengukur tentang karakter peserta didik dan kualitas lingkungan belajar selain kompetensi literasi dan numerasi sehingga analisis hasil belajar secara holistik menjadi dasar dalam mengidentifikasi akar permasalahan pendidikan Indonesia.

Melalui hasil AN, kata Nadiem, ditemukan korelasi positif antara kompetensi literasi dan numerasi peserta didik dengan indeks karakter peserta didik. Ini adalah bukti bahwa AN mampu memberikan gambaran komprehensif tentang kualitas pendidikan di Indonesia.

Selain itu, korelasi positif antara kompetensi kognitif dan nonkognitif menekankan pentingnya penerapan Kurikulum Merdeka sebagai rancangan pembelajaran yang lebih holistik di setiap jenjang pendidikan.

Selain itu, korelasi tersebut juga menunjukkan dengan jelas bahwa kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan sangat perlu untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar daripada aspek sarana prasarana dan administratif agar kompetensi dasar, karakter peserta didik terus mengalami perbaikan. (esy/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mas Nadiem dan Gus Yaqut Kompak Beri Klarifikasi, Simak


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler