jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menjanjikan program Kartu Jakarta Lansia (KJL) untuk warga di ibu kota yang berusia lanjut. Tujuan program itu agar para lansia yang hidupnya tidak berkecukupan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Ahok -panggilan Basuki- mengatakan, nominal KJL sebesar Rp 600 ribu setiap bulan. Namun, uangnya tidak bisa ditarik tunai.
BACA JUGA: Sudahlah, Batalkan Saja Reklamasi Teluk Jakarta Itu
Menurut Ahok, jika uang KJL ditarik tunai maka hal itu akan membuka peluang penyelewengan. Sebab, kemungkinan uang KJL justru digunakan untuk membeli hal-hal yang bukan sesuai kebutuhan lansia.
“Harus gesek supaya kami tahu dia beli apa,” kata Ahok di kawasan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (20/3).
BACA JUGA: PPATK Pelototi Ahok-Djarot dan Anies-Sandi
Djarot juga menjelaskan KJL ketika menghadiri acara pengajian bulanan Majelis Taklim An Nisaa di Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3). Menurutnya, kartu itu diperuntukkan bagi lansia yang tidak mampu.
“Usia yang bisa mendapatkan di atas 60 tahun, kalau yang masih kuat-kuat ya jangan dong,” tutur Djarot.
BACA JUGA: Anak Buah Hendropriyono di DKI All-Out demi Ahok-Djarot
Djarot menambahkan, Dinas Sosial DKI bakal mendata lansia yang perlu mendapatkan KJL. Nantinya penerima program KJL akan memiliki rekening di bank.
“Bentuknya seperti KJP (Kartu Jakarta Pintar, red), langsung ditransfer ke rekening bersangkutan. Bisa untuk beli susu, telur, vitamin, sehingga kualitas hidupnya meningkat,” ujarnya.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penolak Djarot: Coba Deh Kitab Agama Kamu Dihina
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar