Ingat! Penggunaan Hand Sanitizer dan Sabun Antiseptik itu Tidak Wajib

Sabtu, 04 Juli 2020 – 16:50 WIB
Dokter spesialis kulit dr. Listya Paramita, SpKK (kanan) saat menjadi pembicara di acara WeTheHealth. Foto tangkapan layar Zoom

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis kulit dr. Listya Paramita, SpKK mengingatkan bahwa pandemi corona belum berakhir di Indonesia.

Hal itu bisa dilihat dari jumlah pasien Covid-19 yang masih mencapai angka seribu. Karena itu, dr Listya meminta supaya masyarakat lebih waspada lagi dan saling menjaga dengan mematuhi protokol kesehatan.

BACA JUGA: Waspada! Masker Kain Bisa Memicu Timbulnya Jerawat, Simak Tips Berikut

"Angka covid belum menunjukkan penurunan, waspada jangan lengah seolah-olah kita belum lepas dari pandemi ini, kita masih harus banyak berjuang bersama-sama untuk mengatasi pandemi ini," ujar dr. Listya dalam webinar We The Health bertema Menjaga Kesehatan Kulit Dari Dalam dan Menyesuaikan Dengan Situasi New Normal.

Pandemi corona juga memaksa masyarakat untuk harus menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini, seperti rajin mencuci tangan, pakai masker hingga menggunakan hand sanitizer.

BACA JUGA: Menambah Momongan di Masa Pandemi? Yes or No

Penyesuaian tersebut diakui dr Listya juga berdampak kepada kesehatan kulit.

"Kesehtan kulit di new normal, apa yang berubah? Ada yang beberapa berubah, habit baru, seperti pemakaian hand sanitizer, sabun antiseptik, namun keluhan-keluhan juga sering muncul seiring penggunaannya. Seperti kulit kita jadi kering atau iritasi, penggunaan masker juga bisa menyebabkan jerawat," tuturnya.

BACA JUGA: Rutinitas Untuk Ibu Hamil di Masa Pandemi

Lalu apa solusinya?

"Gangguan kulit pada hand sanitizer, yang perlu diingat bahwa hand sanitizer itu enggak wajib kalau kita masih bisa mengakses dengan mudah menggunakan air dan sabun, lebih baik cuci tangan pakai air mengalir. Hand sanitizer itu hanya digunakan dalam keadaan darurat dan kalau kita susah mengakses air bersih. Kenapa kulit jadi kering? Karena hand sanitizer mengandung alkohol 60-70 persen," jawab dr Listya.

Sementara terkait penggunaan sabun berbahan antiseptik, sama seperti hand sanitizer, dr Listya mengatakan tidak wajib.

"Untuk menangkal virus rajinlah cuci tangan, cuci tangan juga enggak harus menggunakan sabun antiseptik, efeknya sama kalau menggunakan sabun yang biasa, asal kita cuci tangan dengan benar," serunya.

Kemudian untuk berjemur, dokter yang praktek di Yogyakarta ini menegaskan bahwa sinar matahari tidak bisa membunuh virus corona. Adapun tujuan berjemur adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh setelah mendapatkan vitamin D dari matahari.

"Berjemur bukan untuk membunuh virus corona, tujuannya untuk meningkatkan imun tubuh. Berjemur enggak harus setiap hari, dua minggu sekali cukup, jam yang baik itu jam 9 di bawah jam 10, selama lima menit cukup, jangan terlalu lama. Dan tidak perlu sampai buka baju," tandasnya.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler