jpnn.com, JAKARTA - Tenggat ultimatum Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk mengungkap kasus kekerasan terhadap Novel Baswedan selambat-lambatnya tiga bulan akan berakhir besok (19/10). Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda perkembangan pengungkapan kasus Novel yang bisa dipublikasikan.
Presiden Jokowi juga tidak berkomentar soal itu ketika ditanya oleh jurnalis Istana Kepresidenan, Jumat (18/10). Presiden Ketujuh RI itu hanya menjawab pertanyaan soal calon menteri di kabinet mendatang.
BACA JUGA: Berdalih Alat Bukti Sulit Dibaca, TGPF Gagal Ungkap Pelaku Serangan ke Novel Baswedan
Sebelumnya, Presiden Jokowi pada 19 Juli 2019 memerintahkan Tito untuk menuntaskan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Polri soal penyiraman air keras pada Novel. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengalami teror berupa penyiraman air keras pada 11 April 2017.
Terpisah, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengomentari soal ultimatum itu. Mantan Panglima TNI itu menegaskan, Presiden Jokowi pasti akan menagih masalah tersebut kepada Kapolri.
BACA JUGA: Ada Dugaan Novel Baswedan Berlebihan Menggunakan Kewenangan
"Sudah tanya Kapolri? Pasti nanti akan dilihat, ditanyakan perkembangannya. Kebiasaan yang dilakukan Pak Jokowi begitu, selalu mengecek perkembangan pekerjaan yang beliau perintahkan," kata Moeldoko.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Hmmm... Sepertinya Ada Dugaan Suap di Balik Teror ke Novel Baswedan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam