Ingat Ya, Jangan Mainkan Isu SARA

Selasa, 04 Oktober 2016 – 00:35 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - BENTENG  - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bengkulu Tengah (Benteng), Yantje Yohanes, mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan isu suku, agama, ras dan antarglongan (SARA).

Menurut Yantje, isu SARA gampang sekali memunculkan konflik saat Pilkada. Selain SARA, potensi gangguan keamanan saat pemilu yakni maraknya imigran gelap dan pemilih eksodus menjadikan Benteng sebagai tempat persinggahan. 

BACA JUGA: Calon Tunggal, Karolin-Herculanus Tanpa Lawan

“Imigran gelap harus diantisipasi, termasuk pemilih yang eksodus bukan warga Benteng ikut nyoblos,” ujarnya.

Agar jamin keamanan dan kenyamanan masyarakat, Pemerintah Daerah telah menggandeng polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

BACA JUGA: Akhirnya, Pilkada Siantar Sudah Bisa Digelar

“Kami berharap semua masyarakat turut membantu keamanan jelang Pilkada. Kalaupun ada potensi ribut, harus cepat diatasi,” tegas Yantje.

Ketua FKUB Benteng, H Juni Muslimin, menambahkan, pemahaman isu SARA harus lebih maksimal disampaikan kepada masyarakat. Jangan sampai saat pilkada terjadi perpecahan antarumat beragama akibat isu SARA yang tidak teratasi. 

BACA JUGA: Insya Allah Elektabilitas Agus-Sylvi Meningkat saat Ahok-Djarot Merosot

“Semuanya berharap Pilkada berjalan aman, tertib, dan lancar. Pilkada diharapkan menghasilkan pemimpin berkualitas,” paparnya.

Juni Muslimin menyatakan isu SARA dapat memicu konflik harus diwaspadai. Sekecil apa pun potensi konflik bisa memantik dan menimbulkan kerusuhan jika dibiarkan. 

“Harus diwarning sebagaimana mestinya. Kalau tidak ada upaya untuk menangani, dikhawatirkan kemungkinan yang tidak diinginkan akan terjadi,” tutup Juni.(rif/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Menang, Djarot yang Jadi Gubernur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler