JAKARTA - Hasil mengecewakan dibukukan ganda campuran terbaik dunia milik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada BWF Superseries Final 2013. Datang sebagai unggulan, mereka justru hancur lebur di fase grup.
Pasangan yang karib disapa Owi/Butet tersebut selalu menelan kekalahan dalam tiga pertandingan babak grup. Hasil itu tentu di luar ekspektasi. Sebelum kejuaraan berlangsung, Owi/Butet digadang-gadang membawa pulang gelar juara.
BACA JUGA: Mazzarri Nilai Wasit Untungkan Napoli
Nah, PB PBSI menilai, Owi/Butet masih memiliki banyak kelemahan. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabidbinpres) PP PBSI, Rexy Mainaky mengaku menemukan beberapa kelemahan mendasar yang ditunjukkan Owi/Butet. “Mereka masih memiliki kekurangan dari beberapa segi. Misalnya fokus dan konsentrasi Owi masih harus diperbaiki. Apalagi jika melihat laga melawan Thailand. Mereka awalnya sudah bagus tapi malah kalah," terang Rexy di laman PB PBSI.
Legenda hidup bulutangkis Indonesia tersebut menambahkan, faktor kejenuhan juga bisa menjadi penyebab menurunnya performa Owi/Butet. Sebab, sepanjang 2013, keduanya mengikuti banyak turnamen bergengsi.
BACA JUGA: PBSI Nilai Owi/Butet Masih Banyak Kekurangan
“Kami lihat kemarin saat kedudukan 23-22 di set kedua, Owi seperti sudah menganggap pertandingan selesai. Ini artinya fokus dan konsentrasinya sudah tidak di lapangan. Ini bahan evaluasi untuk kami. Kami harus lebih selektif untuk memilih turnamen untuk mereka," tegas Rexy. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Kings Beri Superman Dkk Enam Kekalahan Tandang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tommy Janji Raih Lebih Banyak Gelar
Redaktur : Tim Redaksi