Inggrid Kansil Dorong Muatan Lokal di Kurikulum Sekolah

Selasa, 25 Oktober 2011 – 03:30 WIB
Inggrid Kansil saat bersama anak-anak siswa SD peserta Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) di Museum Nasional Gadjah Mada, Senin (24/10). Foto : Dokumen Pribadi

MESKI disibukkan dengan berbagai agenda baik sebagai politisi Parpol Pemenang Pemilu 2009, Inggrid Kansil tetap memiliki waktu untuk dunia anak-anakIa pun ikut mengkampanyekan gerakan mencintai budaya negeri sendiri sejak dini

BACA JUGA: Revisi UU Pemda Perketat Mutasi Pegawai



Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu muncul di Museum Nasional Gajah Mada Jakarta, Senin (24/10), untuk membuka Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM)
Dalam kegiatan itu, mantan presenter itu mengajak agar rasa bangga terhadap budaya negeri sendiri sudah ditanamkan sejak dini

BACA JUGA: Tersangka Suap Kemenakertrans Siap Buka-Bukaan di Persidangan

"Konsen terhadap anak-anak ini juga bagian dari kerja saya di Komisi VIII yang menangani perempuan dan anak," tegas politisi muda Partai Demokrat itu di sela acara GNCM.

GNCM dihelat oleh Komunitas Laksita Mardhawa,  sebuah komunitas seni tari dan karawitan
Kegiatan itu menggabungkan ajakan mencintai museum, dengan  edukasi tentang jelajah budaya Jawa

BACA JUGA: Tiga Tersangka Suap Kemenakertrans Segera Disidangkan

Kegiatan itu diikuti 1.000 anak dari 21 SD di JakartaDalam kegiatan itu, anak-anak SD diajari membatik, mewarnai kulit, membuat bakpia, berkerawitan atau menabuh alat musik gamelan.

Inggrid pun menilai kegiatan itu sangat bermanfaat"Membatik  dan berkerawitan bisa menumbuhkan kreativitas anak-anak sejak dini," katanya.

Lebih lanjut Inggrid memuji gagasan tentang dimasukkannya kurikulum membatik di sekolah-sekolah di Kota Solo"Gagasan ini menurut saya sangat kongkrit dan harus menjadi contoh setiap daerah yang memiliki kekhasan  budaya di daerah mereka masing-masing," ulas pemilik nama lengkap Inggrid Maria Palupi Kansil itu.

Karenanya, Inggrid juga sepenuhnya mendukung kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengembalikan Kementrian Pendidikan Nasinal menjadi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.  "Ini merupakan  langkah kongkrit transformasi kebudayaan ke dalam  pendidikan," ungkap anak buah SBY di Partai Demokrat itu(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Era Mega Dinilai Sudah Kadaluarsa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler