LONDON – Kabar bahwa urusan minyak menjadi pertimbangan dalam kesepakatan pembebasan pembom pesawat Pan Am di Bandara Lockerbie, Abdel Baset al-Megrahi, ternyata bukan sekedar tudingan belakaPejabat tinggi Inggris akhirnya mengakui, pembebasan al-Megrahi dari penjara di Skotlandia ternyata bukan sekedar alasan kemanusiaan belaka.
Menteri Kehakiman Inggris, Jack Straw, mengatakan bahwa perdagangan, khususnya kesepakatan bagi perusahaan minyak British Petroleum PLC, merupakan satu bagian besar dari perundingan tahun 2007 yang mengarah ke al-Megrahi
BACA JUGA: Setelah Plutonium, Korut Kini Punya Uranium
Kesepakatan tersebut merupakan sebuah pemanasan yang lebih luas dalam hubungan antara Inggris dan Libya."Libya adalah negara bajingan," kata Jack Straw kepada The Daily Telegraph dan dikutip Associated Press, kemarin
Seperti diketahui, pemerintah Inggris telah menghadapi hujan kritik terkait pembebasan al-Megrahi, seorang warga negara Libya yang yang dihukum karena melakukan pemboman terhadap pesawat Pan Am di langit Lockerbie, Skotlandia pada tahun 1988
BACA JUGA: Malaysia Cabut Larangan Muslim Nonton Black Eyed Peas
Serangan itu menewaskan 259 penumpang pesawat yang sebagian besar warga negara Amerika Serikat, serta 11 orang di darat yang tewas karena reruntuhan pesawat.Akhir bulan lalu, pejabat Skotlandia membebaskan al-Megrahi dengan alasan kemanuaiaan karena agen Libya berusia 57 tahun itu tengah sekarat akibat kanker prostat.
Meski tidak dibebaskan di bawah perjanjian pemindahan tahanan, namun kalangan politisi dan keluarga korban menuding pertimbangan bisnis turut mempengaruhi keputusan untuk membebaskan al-Megrahi
Namun para pejabat mengakui kesepakatan pemindahan tahanan itu merupakan bagian dari serangkaian negosiasi yang lebih luas, yang bertujuan membawa Libya dari kebekuan dalam hubungan dengan dunia internasional sekaligus memperkuat prospek perdagangan Inggris dengan negara kaya minyak itu.
Juru bicara urusan luar negeri Partai Konservatif, David Lidington, mengatakan bahwa sangat sulit mengkotakkan pernyataan Jack Straw kemarin dengan bantahan Gordon Brown yang diulang-ulang, "Itulah mengapa kita perlu penyelidikan independen untuk mendapatkan kebenaran," tandas Lidington.
Dokumen yang diterbitkan pemerintah menunjukkan bahwa Jack Straw, pada awalnya mencoba untuk memastikan bahwa urusan al-Megrahi terlepas dari perjanjian tahanan dengan Lybia
BACA JUGA: Arnold Kunjungi Korban Kebakaran
Namun pada Desember 2007, Jack Straw berubah pikiranIa menulis surat ke mitra kerjanya di Skotlandia, yang menyebut negosiasi yang lebih luas dengan Libya sedang mencapai tahap krisis dan sebuah kesepakatan menyeluruhnya adalah kepentingan yang luar biasa bagi Inggris.
Tak lama, Libya meratifikasi perjanjian eksplorasi senilai USD 900 juta dengan BPJumat lalu, perusahaan minyak tersebut mengakui telah mendesak pemerintah Inggris untuk menandatangani kesepakatan pemindahan tahananNamun ditegaskan pula bahwa bukan al-Megrahi saja yang menjadi bagian pembicaraan.
Jack Straw mengatakan, bahwa Gordon Brown tidak terlibat dalam negosiasi tentang perjanjian tahanan"Saya jelas tidak berbicara pada PMTidak ada jejak dokumen yang mengarah keterlibatannya," tandasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... YouTube Akan Sewakan Film
Redaktur : Tim Redaksi