Ingin Berhenti Merokok? Segera Beralih ke Tembakau Alternatif

Rabu, 11 Desember 2024 – 16:53 WIB
Ilustrasi pengguna vape. Praktisi kesehatan menyarankan mereka yang ingin berhenti merokok tetapi masih kesulitan, segera beralih ke tembakau alternatif. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Praktisi kesehatan dr. Freddy Dinata mengatakan banyak orang dewasa sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok secara tiba-tiba.

Dia juga menilai berhenti merokok secara tiba-tiba dapat memicu withdrawal symptoms atau efek putus zat. Seperti, kecemasan dan keinginan yang kuat untuk kembali merokok (craving).

BACA JUGA: Dr. Cashtry Sebut Beberapa Langkah Penting Untuk Kurangi PTM di Kota Medan

Hal ini menjadi penghalang yang besar bagi upaya berhenti merokok secara langsung. Karena itu dr Freddy menilai perlu konsep pengurangan risiko sebagai upaya untuk mengurangi efek dari kebiasaan merokok.

“Pengurangan risiko itu sendiri adalah lebih kepada mengurangi efek dari suatu hal yang memang dikatakan berbahaya. Maka dari itu perlu menerima penjelasan lebih detail mengenai risiko dan apa yang bisa dilakukan. Apakah perlu substitusi dan lain-lain,” kata dr. Freddy dalam keterangannya, Rabu (11/12).

BACA JUGA: Hasil Riset: Perokok Beralih ke Tembakau Alternatif Mengalami Peningkatan Kesehatan Gusi

Menurut dr. Freddy, implementasi konsep pengurangan risiko dengan beralih menggunakan produk tembakau alternatif. Langkah ini bisa menjadi lebih efektif bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti secara langsung.

Produk seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin telah terbukti secara kajian ilmiah dari dalam dan luar negeri, memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.

BACA JUGA: Usia Masih Muda tetapi Banyak Uban? Inilah Penyebab dan Solusinya

Dengan demikian produk-produk tersebut dapat menjadi alternatif mengurangi kebiasaan merokok.

Namun, kata dr. Freddy, rendahnya edukasi mengenai konsep pengurangan risiko melalui pemanfaatan produk tembakau alternatif masih menjadi tantangan.

Dia menilai perlu ada kerja sama yang intensif antara para pemangku kepentingan terkait untuk mengedukasi masyarakat secara menyeluruh.

Hal tersebut bertujuan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif sehingga masyarakat, terutama perokok dewasa, tahu bahwa ada opsi untuk mengurangi kebiasaan merokok.

“Dari pengalaman saya, ada beberapa kasus di mana penggunaan produk tembakau alternatif bisa membantu mengurangi konsumsi rokok. Jadi, beberapa pasien dan teman saya sempat ada yang merokok kemudian beralih ke rokok elektronik dan produk sejenis lain. Ternyata itu bisa benar-benar mengurangi kebiasaan merokok,” katanya.

Untuk memperkuat informasi mengenai konsep pengurangan risiko, dr. Freddy menilai hasil berbagai kajian ilmiah terkait produk tembakau alternatif dapat dipublikasikan secara masif kepada masyarakat.

Di samping itu, dia menilai juga perlu ada perubahan cara pandang untuk menghindari stigma terkait solusi alternatif yang berpotensi mengalihkan perokok dari kebiasaannya.

“Memang ini sejujurnya challenge yang sangat besar buat Indonesia, karena di sini cukup konservatif dan lebih percaya bahwa semua rokok masih cenderung negatif dan buruk. Namun, tidak dipikirkan alternatifnya maupun action plan lain dan tidak melihat jalan tengah sama sekali, jadi langsung di-judge tanpa melihat konsekuensi ke depannya," katanya.

Freddy juga menilai perlu adanya semacam konseling secara massal untuk memperluas jangkauan edukasi terkait konsep pengurangan risiko.

Misalnya, dengan mengumpulkan kelompok yang sudah memiliki keinginan untuk berhenti, atau yang kesulitan berhenti merokok.
Pendekatan ini bisa menjadi jembatan antara keinginan untuk berhenti merokok dan ketersediaan alternatif yang lebih rendah risiko.

“Masyarakat akan lebih bisa differentiate kira-kira rokok yang konvensional dan produk tembakau alternatif ini ada bedanya,” kata dr Freddy. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Padjadjaran dan Universitas Catania Kaji Pengurangan Bahaya Tembakau Alternatif


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler