jpnn.com, JAKARTA - BANYAK orang yang tidak menyadari mereka memiliki kolesterol dan malas melakukan pemeriksaan mengenai hal itu.
Maklum, gejala kolesterol tinggi memang sulit dikenali. Namun, ada cara mudah jika Anda ingin mengetahui apakah memiliki kolesterol atau tidak.
BACA JUGA: Kompres Mata dengan Air Hangat dan Dingin, Mana yang Lebih Baik?
Yakni dengan memerhatikan mata Anda.
Beberapa pasien dengan kolesterol tinggi akan memiliki cincin biru atau putih di bagian bola matanya.
BACA JUGA: 3 Cara Mudah Menjaga Agar Kolesterol Tetap Normal
Cincin itu disebut sebagai arcus, yang mana menunjukkan tingkat trigliserida tinggi.
Menurut Konsultas Ophthalmic dari ahli bedah retina London, Shahram Kashani, cincin itu akan berwarna abu-abu dan cenderung dimulai dari atas dan bawah iris sebelum membentuk lingkaran penuh.
BACA JUGA: 6 Alasan Mengapa Anda Harus Makan Rebung, Nomor 4 Baik untuk Kolesterol
Cincin itu diyakini sebagai timbunan lemak yang mengisyaratkan tubuh kelebihan lemak, salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Lingkaran cincin itu muncul di sekitar kornea yang merupakan tanda umum penuaan.
Namun, lingkaran itu juga bisa menunjukkan kadar kolesterol dan trigliserida tinggi yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
" Mata bisa mengungkapkan jika seseorang memiliki kolesterol tinggi atau tidak," kata Kashani, seperti dilansir laman Genpi.co.
" Lingkaran kebiruan atau putih disebut arcus," ujar Kashani.
Retina juga bisa terpengaruh bila Anda memiliki kolesterol tinggi. Jika gumpalan kolesterol pecah dan berakhir di mata, maka ini bisa menyebabkan kondisi serius.
Pada kasus terburuk, gumpalan seperti itu bisa menyebabkan mata setara dengan stroke.
Jika gumpalan tersangkut di arteri retinal, maka bisa menyebabkan kebutaan total.
Arcus mungkin tidak selalu terlihat dengan mata terlanjang. Anda harus melakukan tes mata rutin untuk menghindari komplikasi pembekuan.
Sekitar 45 persen orang di atas usia 40 tahun meyakini memiliki lingkaran cicin di sekitar iris matanya.
Munculnya arcus telah dikaitkan dengan beberapa risiko penyakit jantung koroner.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa