Polisi Malaysia Tangkap PNS Kepri

Minggu, 15 Agustus 2010 – 03:05 WIB
Polisi Malaysia melepaskan dua tembakan sebelum menangkap tiga pegawai Dinas Kelautan KarimunMereka bersitegang soal batas wilayah perairan

BACA JUGA: Produk DPRD Jambi Minim, Dana Miliaran Habis

Malaysia mengklaim Perairan Bintan adalah wilayah mereka. 


CHAHAYA SIMANJUNTAK, Batam

SUASANA tenang di perairan Tanjungberakit, Bintan, Jumat (13/8) malam, berubah tegang
Dua peluru dari senapan laras panjang milik Polisi Diraja Malaysia menyalak, mengalahkan desir angin dan suara ombak

BACA JUGA: Guru Honorer Pertanyakan Pendataan

Enam pegawai negeri sipil (PNS) Kepri, yang terdiri dari tiga pegawai Dinas Kelautan Karimun dan tiga pegawai Dinas Kelautan Batam tersentak


Para PNS Kepri itu tak menyangka cekcok mulut antara mereka dengan rombongan Polisi Malaysia bakal diwarnai letusan senjata

BACA JUGA: Pelantikan Gubernur Tetap di Garasi

Ketegangan antara kedua kubu memang sudah terjadi sejak 30 menit sebelumnya

Semua bermula ketika rombongan PNS Kepri berusaha menangkap sekelompok nelayan Malaysia yang masuk ke perairan Tanjungberakit, Bintan, untuk mencari ikan"Kami dapat info, ada kapal berbendera Malaysia di perairan TanjungberakitKami berangkat ke sana menggunakan kapal Dolphin 015, dan memergoki lima kapal Malaysia yang sedang mencuri ikan di wilayah teritorial kita tersebut," ujar Hermanto, satu dari enam PNS tersebut kepada Batam Pos, Sabtu (14/7), di Markas Ditpolair Polda Kepri, SekupangHermanto adalah Kepala Satuan Kerja Pengawasan Dinas Kelautan Karimun


Lima kapal nelayan berbendera Malaysia itu diawaki tujuh orangHermanto dan rekan-rekannya berhasil menangkap seluruh nelayan negeri jiran ituWarga Malaysia berikut kapal-kapal mereka digiring menuju ke arah BatamDi tengah perjalanan, muncul kapal patroli Polisi Diraja MalaysiaMereka langsung memepet kapal Dolphin 015

Hermanto menuturkan, sempat terjadi komunikasi antara mereka dengan Polisi Malaysia"Kami jelaskan, bahwa kami menjalankan tugas di perairan yang masuk wilayah teritorial kami," katanya

Polisi Malaysia tak terimaMereka malah mengklaim perairan Tanjungberakit adalah bagian dari wilayah MalaysiaKetegangan memuncakAdu mulut antara kubu Indonesia dan Malaysia berlangsung sekitar 15 menitMenurut Hermanto, Polisi Malaysia meminta rombongan PNS Kepri masuk ke kapal patroli Malaysia, dengan cara menghardik dan membentak-bentak

"Kami tidak mau mengikuti permintaan merekaKami yakin ini adalah perairan IndonesiaKarena itu, kami terus berjalanMereka lalu mengancam kami dengan melepaskan dua kali tembakan," kata Hermanto

Situasi kian panasSelang beberapa detik setelah senjata meletus, polisi Malaysia menarik paksa tiga anggota rombongan Hermanto, yaitu Asriadi, Erwan, dan EepSetelah berhasil "mengambil" tiga PNS tersebut, kapal patroli Malaysia tancap gas meninggalkan Hermanto dan dua temannya di atas kapal Dolphin 015"Setelah ditangkap, kita langsung kehilangan kontak dengan teman-teman itu," ujar Hermanto.

Hermanto kemudian menghubungi Direktorat Polisi Air Polda KepriDengan bantuan dua anggota Polair, mereka menggiring lima kapal jenis fish net dan tujuh nelayan Malaysia tersebut ke Batam

Ketujuh nelayan yang ditangkap tersebut bernama Roszaidi, Bho Gisu, Razali, Faizal bin Muhamad, Muslimin Bin Mahmud, Lim Kho Huan, dan Ven A ChaiDi dalam kapal tersebut terdapat ikan pari hasil tangkapan mereka"Kalau dikumpulkan, ikan pari dan ikan campuran itu mencapai 100 kilogram, ini merugikan negara kita hingga puluhan juta rupiah," ujar Hermanto.

Roszaidi, salah satu nelayan asal Malaysia tersebut mengatakan, mereka tidak tahu bahwa mereka sudah jauh berlayar hingga ke perairan Indonesia"Kami hanya melepas jaring, dan tidak terlalu paham GSM peta perbatasanBaru kali ini kami berbuat seperti ini," ujar Roszaidi.

Kapolda Kepri Brigjend Pudji Hartanto Iskandar mengatakan tidak sepenuhnya percaya pernyataan para nelayan tersebut"Kami masih menduga ada keterkaitan dari beberapa pihak dengan mereka ini, yang selalu melakukan aktivitas mencuri ikan di perairan Indonesia khususnya Kepri," ujar Pudji yang didampingi Direktur Polair Polda Kepri AKBP M Yassin Kosasih.

Dia memastikan keselamatan dan perilaku baik akan diterima ketujuh nelayan dalam pemeriksaan jajaran kepolisian Indonesia"Keselamatan nelayan Malaysia tersebut dijamin," ujarnya.

Bagaimana dengan keselamatan tiga anggota DKP yang kini ditahan polisi Malaysia" Baik Pudji dan Hermanto mengatakan masing-masing pihaknya telah berkoordinasi dengan pusat"Kami sudah sampaikan ke pusat mengenai cara apa yang nanti dilakukan untuk membebaskan warga kita tersebutMereka hanya menjalankan tugas di wilayah yang masih bagian dari teritorial negara kitaSampai sekarang masih hilang komunikasi, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," ujar Hermanto(cha)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koruptor dan Teroris Wewenang Menkumham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler