Ingin Hilangkan Pemerasan TKI, Nusron Tanya KPK

Jumat, 05 Desember 2014 – 15:51 WIB
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (5/12). Tujuan kedatangannya untuk berdiskusi dengan tim pencegahan KPK terkait penanganan masalah TKI.

"Saya ingin tahu dan ingin diskusi di mana sih letak-letak layanan penanganan masalah TKI yang dianggap KPK potensial untuk dijadikan lahan korupsi, itu di mana?" kata Nusron di KPK, Jakarta, Jumat (5/12).

BACA JUGA: Soal Status Boediono, Desmond Curiga Ada Pemain di KPK

Dalam pertemuan ini, Nusron ingin mengetahui solusi dan rekomendasi dari pihak KPK untuk menangani permasalahan TKI. Dia pun menginginkan supaya tidak ada lagi TKI yang diperas.

Apalagi, sambung Nusron, KPK dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan sudah mempunyai kajian. Sebagai Kepala BNP2TKI yang baru, dia ingin meminta kajian.

BACA JUGA: Jelang Tutup Tahun, Honorer K2 Makin Resah

"Silaturahmi untuk minta kajian itu sebagai alat atau tools untuk melakukan pembenahan-pembenahan internal atau eksternal pada masa yang akan datang," ujar Nusron.

Nusron mengungkapkan dulu banyak keluhan berkaitan dengan persoalan TKI. Salah satunya adalah masalah Terminal Selapajang di Bandara Soekarno-Hatta.

BACA JUGA: Bebaskan Pollycarpus, Menkumham Santai Tanggapi Ancaman Somasi

Nusron menyatakan banyak terjadi pungutan liar (pungli) di Terminal Selapajang. Akhirnya, kata dia, terminal itu ditutup setelah ada rekomendasi dari KPK.

Nusron mengatakan saat ini ada crisis center TKI sebagai kompensasi penutupan terminal kedatangan khusus TKI. Crisis center TKI itu terletak di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.

"Nah kalau di sana masih ada pungli-pungli nanti kita tingkatkan pengawasannya," tandas Nusron. (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecewa Soal Perppu Pilkada, Demokrat Boikot Penutupan Munas Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler