JAKARTA - Geliat politik yang konkret untuk merespons ide pemindahan ibu kota dari Jakarta mulai terasa di DPRSejumlah politikus muda lintas fraksi mulai mematangkan gagasan tersebut
BACA JUGA: 90 Menit yang Memuaskan
Mereka berancang-ancang membentuk kaukus dan memunculkan RUU yang mengatur pemindahan ibu kota pada 2011BACA JUGA: Anggap Ekonomi Tumbuh Bukan Hasil Pemerintah
Ini biar menggelinding terusTeguh menyebut sejumlah rekannya yang bergabung di kaukus tersebut adalah Arif Budimanta dan Budiman Sudjatmiko (PDIP), Khatibul Umam Wiranu dan Saan Mustofa (Partai Demokrat), M
BACA JUGA: Akbar Desak Marzuki Dievaluasi
Romahurmuzy (PPP), serta Akbar Faisal dan Erik Satrya Wardhana (Hanura)"Kami sudah berkomunikasi cukup intensif," tuturnya.Kaukus tersebut akan mengambil inisiatif menyusun kertas-kertas kerja sebagai embrio naskah akademisItu bakal menjadi dasar perumusan RUU pemindahan ibu kota"Kami targetkan 2011, drafnya sudah rampung," kata TeguhKaukus belum memastikan alternatif lokasi ibu kota baru"Intinya ke luar Jawa," tegas anggota Komisi I DPR itu.
Teuku Abdullah Sani, pakar geospasial ITB, mengatakan bahwa pemindahan ibu kota yang ideal tidak terlalu jauh dari JakartaTetapi, memang harus ke luar Pulau Jawa"Kalau terlalu jauh, saya khawatir sentra-sentra ekonomi yang sudah tumbuh di sekitar Jakarta, misalnya Karawang dan Bekasi, langsung ambruk," katanya dalam diskusi memindahkan ibu kota dari Jakarta yang diselenggarakan Fraksi PAN kemarin.
Dengan memetakan bencana, terutama jalur gempa dan vulkanik, pria asal Aceh itu merekomendasikan dua provinsi yang relatif aman menjadi lokasi ibu kotaYakni, Kalimantan Tengah dan LampungTetapi, secara pribadi, Abdullah lebih mendukung pemindahan ibu kota ke Lampung.
Dia beralasan, meskipun relatif bebas dari kemungkinan gempa dan ancaman gunung merapi, Kalimantan merupakan hotspot kebakaran hutanTekstur tanahnya juga gambut sehingga biaya konstruksi sangat mahal"Kalau jadi ke Kalimantan Tengah, ibu kota akan sering banyak asap," candanya.
Selain itu, dari aspek geostrategis, bila terjadi peperangan dengan Malaysia, perang frontal akan terjadi di KalimantanSebab, posisinya langsung berbatasan dengan Malaysia"Ibu kota negara itu seharusnya tidak gampang diserang karena harus melewati batas-batas wilayah tertentu," jelas Abdullah.
Itu berbeda dengan LampungSelain bebas ancaman bencana, Lapung lebih dekat ke Jakarta"Seandainya jembatan Selat Sunda ada, tentunya semakin mudah," kata Abdullah(pri/c4/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Skenario Aklamasi Pilih Timur
Redaktur : Tim Redaksi