jpnn.com - JAKARTA - Ditjen Ketenagalistrikan ESDM dan PT PLN mempermudah layanan untuk masyarakat yang ingin membuat sambungan baru listrik.
Prosesnya hanya menjadi 25 hari dengan ongkos yang lebih murah. Itu dilakukan supaya peringkat kemudahan berbisnis dan konsumsi listrik per kapita meningkat.
BACA JUGA: Bulan Depan, Fraksi Harga Saham Diberlakukan
Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menjelaskan, kemudahan tersebut bisa didapat karena sudah ada kebijakan layanan satu pintu sambungan listrik.
Prosesnya bisa cepat karena menggabungkan database PLN 123, database Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT-TR), dan penerbit Sertifikat Laik Operasi (SLO).
BACA JUGA: Ekonomi Ada Perbaikan, tapi...
’’Kalau butuh sambungan listrik, tidak perlu datang ke kantor PLN. Cukup lewat website pln.go.id atau contact center 123,’’ ujarnya kemarin.
Seluruh proses akan dilakukan secara online, termasuk pembayaran yang tidak perlu lagi ke petugas. Setelah prosesnya beres, tenggat 25 hari mulai berlaku mundur.
BACA JUGA: Bank Umum Layani Pembukaan Rekening Efek
Waktu yang dijanjikan untuk pemasangan tiga kali lebih cepat daripada sebelumnya. Benny menyebutkan, biasanya dibutuhkan waktu rata-rata 79 hari untuk penyambungan baru.
Meski demikian, kecepatan itu masih belum bisa dirasakan semua pelanggan PLN. Sebab, hal tersebut masih difokuskan untuk pelanggan di Jakarta dan Surabaya.
Alasannya, dua wilayah itu sudah memiliki pasokan listrik yang cukup. Jika uji coba layanan satu pintu di Jakarta dan Surabaya sukses, Benny memastikan itu bakal berlaku untuk seluruh Indonesia. Tidak hanya lebih cepat, biaya yang perlu dikeluarkan pelanggan untuk pasang baru juga turun.
Biaya pemeriksaan SLO pun turun dari Rp 17,5 per volt ampere (VA) menjadi Rp 15 per VA. Lantas, ongkos penyambungan listrik juga turun dari Rp 969 per VA menjadi Rp 775 per VA.
’’Jadi, kalau pasang daya 1.300 VA, biaya penyambungannya turun Rp 252 ribu, ditambah biaya SLO Rp 85 ribu, dan materai,’’ jelasnya.
Dirjen Ketenagalistrikan Jarman menegaskan, waktu 25 hari sudah tidak bisa ditawar. Kalau lebih, PLN siap-siap diberi sanksi berupa denda 35 persen dari rekening listrik pelanggan pada bulan pertama. ’’Misalnya, mengajukan April, tapi baru dapat sambungan Juni. Pelanggan dapat diskon 35 persen,’’ ucapnya.
Untuk wilayah kerja, Jarman meyakinkan bahwa kecepatan tidak hanya untuk pelanggan Jakarta dan Surabaya. Namun, memang, dalam tahap awal saat ini, itu hanya berlaku untuk dua kota itu.
Dia berharap pelayanan satu pintu tersebut bisa berlaku nasional pada Oktober. ’’Kecuali daerah remote yang memang susah secara geografis ya,’’ terangnya.
Melalui proses kemudahan pasang baru listrik itu, pemerintah ingin memperbaiki peringkat kemudahan berbisnis di posisi 109 dari 189 negara. Peringkat tersebut jelek bagi Indonesia karena berada di bawah Vietnam.
Dari berbagai kemudahan yang diberikan, peringkat itu diharapkan bisa naik dan Indonesia berada di level 40 atau 70. Untuk kemudahan mendapat sambungan listrik, Indonesia berada di posisi 46 dari 189 negara dan ingin diperbaiki menjadi peringkat 23 pada 2017. (dim/c20/oki/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rabobank Lirik Potensi Kredit Perikanan
Redaktur : Tim Redaksi