Ingin Perluas Pabrik, Pemain Baru Industri Terigu Tunggu Perekonomian Membaik

Selasa, 10 November 2015 – 06:35 WIB
Sales Marketing Director PT Bungasari Flour Mills Indonesia, Budianto Wijaya (kanan) saat menyaksikan pembuatan adonan kue dalam acara media gathering di Bungasari Innovation Center, Jakarta, Senin (9/11). Foto: Bungasari for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Beratnya kondisi perekonomian saat ini juga berimbas pada pelaku industri tepung terigu nasional. Pemain baru di bisnis itu pun berharap perekonomian segera membaik.

Salah satu pemain baru di bisnis industri tepung terigu adalah PT Bungasari Flour Mills. Sales and Marketing Director PT Bungasari Flour Mills Indonesia, Budianto Wijaya mengatakan kondisi yang dihadapi perusahannya sebenarnya cukup berat. Sebab, perusahaan yang baru berdiri sejak 3 tahun lalu itu harus berebut pasar dengan pemain lainnya di saat perekonomian menurun.

BACA JUGA: Bencana Terus Terjadi, Pariwisata Harus Tetap Berlari

“Kami memang masuk di saat kondisi ekonomi Indonesia kurang bagus. Jadi cukup berat sebetulnya,” ujarnya di Jakarta, Senin (9/11).

Budi menjelaskan, meski Bungasari mendapat market share cukup baik, namun tetap harus menunda perluasan pabrik. “Tunggu situasi pasar karena dengan kondisi sekarang tidak bisa diprediksi,” katanya.

BACA JUGA: Temukan Kejanggalan di Petral, Kok Pertamina Malah Lesu Darah?

Saat ini, pabrik Bungasari di Cilegon didesain untuk kapasitas produksi penggilingan 3.000 ton gandum per hari.  Dengan kapasitas terpasang masih 1.500 ton per hari, Bungasari masih bisa berekspansi dalam beberapa tahun ke depan di lokasi yang  sama.

Karenanya ia berharap kondisi perekonomian membaik. Budi mengatakan, perusahaan yang menaunginya menargetkan penjualan pada tahun ini hingga 250 ribu ton. Harapannya, proyeksi pertumbuhan bisnis Bungasari 15 -20 persen pada tahun ini bisa tercapai.

BACA JUGA: Italia Tawarkan Kerjasama Buat Kapal, Rizal Ramli: Gandeng Perusahaan Lokal!

Lebih lanjut Budi mengatakan, Bungasari setelah 3 tahun berdiri mampu meraih pangsa pasar sebesar 4 persen. Capaian itu berkat strategi Bungasari dalam berinovasi dan menciptakan varian produk. Kini, perusahaan yang sahamnya dimiliki FKS Group, Malayan Flour Mills dan Toyota Tsusho Corporation itu sudah merilis beragam produk hingga 50 varian.

Demi merebut pasar, perusahaan dengan pabrik di Cilegon, Banten itu juga meladeni pelanggan yang meminta produk khusus. Artinya, Bungasari melayani pembelian khusus dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

“Karena rancangan pabrik kami fleksibel, kami juga bisa layani meskipun pembeliannya tidak terlalu banyak. Itu jadi keunggulan juga,” ujarnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Ini, Kinerja Pelindo III Terganggu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler