jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis konservasi gigi drg. Iffi Aprillia berbagi tips agar terhindar dari gigi ngilu.
Menurut konsultan restorasi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) ini, salah satunya dengan memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang halus.
BACA JUGA: Ingat! Bunuh Diri itu Menular Terutama Bagi Mereka dengan Ciri-ciri ini
Selain itu, cobalah melakukan perawatan khusus gigi sensitif, rutin mengganti jika sikat gigi rusak.
Ganti pasta gigi dengan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif, serta menghindari makanan yang keras sehingga mencegah gigi retak.
BACA JUGA: Penting! Saran Spesialis Penyakit Dalam Bagi Penyintas COVID-19
"Jangan lupa juga untuk menyikat gigi dua kali sehari, 30 menit setelah sarapan dan sebelum tidur," ujar Iffi dia dikutip dari siaran pers RSUI.
Iffi mengatakan orang dengan struktur gigi yang rapat dapat menggunakan benang gigi untuk dapat membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.
BACA JUGA: Bahaya Ternyata Mendiagnosis Penyakit di Diri Sendiri
Dia tak menyarankan penggunaan tusuk gigi karena bisa mendorong sisa makanan ke bagian saku gusi, yang akhirnya dapat mengakibatkan munculnya penyakit gusi.
Di sisi lain, sebaiknya konsumsi makanan bergizi seimbang, buah dan sayur mengandung serat yang ketika dikunyah dapat berfungsi sebagai sikat gigi alami sehingga sistem cleansing di rongga mulut berfungsi.
"Boleh saja mengonsumsi makanan manis namun jangan sampai berlebihan."
"Jangan lupa juga setiap baru sembuh dari sakit, misalnya flu, sebaiknya sikat gigi diganti. Karena dikhawatirkan banyak bakteri atau virus yang terdapat dalam sikat gigi tersebut," kata Iffi.
Apabila rasa ngilu terus-menerus terjadi bahkan tanpa adanya rangsangan, Iffi menyarankan segera berkonsultasi ke dokter.
Agar permasalahan lebih cepat tertangani pada tahapan dini dan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
Gigi terdiri dari lapisan email dan dentin.
Rasa ngilu terjadi pada bagian dentin, ketika bagian email terkikis.
Terkikisnya email dapat terjadi akibat terkena suhu panas atau dingin yang ekstrem, serta mengonsumsi makanan yang terlalu manis atau asam, sehingga impuls saraf ngilu bisa sampai ke dentin.
Secara umum ada dua macam penyebab gigi ngilu yakni resesi gusi seperti penyakit gusi, sikat gigi terlalu keras.
Kemudian, seiring bertambahnya usia gusi juga bisa turun, serta pengikisan lapisan email akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang asam, sikat gigi terlalu keras dan karies gigi.
Makanan yang asam erosif terhadap email gigi, menyebabkannya larut lalu menipis, sehingga lapisan dentin terbuka.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang