Ini Alasan Amien Rais Setuju UUD Diamendemen Lagi dan Presiden Kembali Dipilih MPR

Kamis, 06 Juni 2024 – 10:57 WIB
Mantan Ketua MPR RI M Amien Rais. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua MPR periode 1999-2004 Amien Rais setuju jika sistem pemilihan presiden dikembalikan ke MPR seperti sebelum era reformasi.

Hal itu disampaikan seusai bertemu dengan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6).

BACA JUGA: Amien Rais Sebut Ada Sosok Pemicu Mundurnya Demokrasi di Indonesia, Begini Kalimatnya

Awalnya, Amien Rais mengaku naif ketika dulu mengubah sistem pemilihan presiden dari tidak langsung menjadi langsung, dengan harapan dapat menekan terjadinya politik uang.

"Jadi, mengapa dulu saya selaku ketua MPR itu, melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden, dan wakil presiden, itu karena penghitungan kami dulu perhitungannya agak naif," kata Amien.

BACA JUGA: Plt Sekjen MPR Siti Fauziah Lantik 4 Kepala Biro dan 14 PPPK, Simak Pesannya

Dia lantas meminta maaf karena telah membuat keputusan tersebut.

"Jadi, dulu itu kami mengatakan kalau dipilih langsung one man one vote, mana mungkin ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin? Perlu puluhan mungkin ratusan triliun. Ternyata mungkin. Nah itu," lanjutnya.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut MPR Siap Melakukan Amendemen UUD 1945

Amien pun sepakat bila UUD 1945 kembali diamendemen untuk mengubah aturan pemilihan presiden.

"Itu (politik menyogok) luar biasa. Jadi, sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak?" jelasnya.

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu menyebutkan masyarakat juga boleh menyampaikan pertimbangannya soal usulan amendemen tersebut.

"Kan nanti orang berpikir, punya pertimbangan, tetapi kalau rakyat itu patuhnya biasanya. Di Amerika itu ada namanya demokrasi dolarisasi, tetapi kalau di Indonesia itu demokrasi rupiahtokrasi," pungkas Amien.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler