Ini Alasan Pemerintah Distrubusikan Vaksin Meski Izin BPOM Belum Terbit

Rabu, 06 Januari 2021 – 10:51 WIB
Vaksin Sinovac disimpan di Bio Farma Bandung Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 dari Sinovac asal Tiongkok sudah disebarkan ke sejumlah daerah meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA).

Upaya itu dilakukan bertujuan untuk menjamin ketersediaan vaksin yang merata dan memanfaatkan waktu yang ada.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyadari vaksin Corona kini sedang tahap uji klinik fase tiga.

BACA JUGA: Catat Lokasi dan Jadwal Uji Emisi Gratis di Jakarta, Jangan Sampai Kena Tilang!

BPOM terus melakukan pengawasan dan evaluasi pengadaan vaksin secara berkala mulai dari tahapan praklinis, sampai dengan uji klinis fase satu, dua dan tiga, yang sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat.

Termasuk juga uji klinis yang dilakukan Brazil dan Turki. Apabila uji klinis fase tiga telah selesai, barulah BPOM mengeluarkan EUA.

"Pada intinya, upaya distribusi yang telah dilakukan ini bertujuan menjamin ketersediaan vaksin yang merata, dengan prosedur kehati-hatian dengan memanfaatkan waktu yang ada. Pemerintah menjamin distribusi vaksin ke berbagai daerah di Indonesia dan dapat efektif tanpa merusak kualitas vaksin," kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/1).

Wiku menambahkan, pada saat kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu, BPOM telah memberi sertifikat Lot Release sebagai upaya dalam mengawal mutu vaksin yang masuk ke Indonesia.

Vaksin yang saat ini sedang didistribusikan ke berbagai daerah, akan tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM tingkat provinsi dan kabupaten atau kota seluruh Indonesia.

Lalu terkait penyuntikan vaksin, Wiku menegaskan, pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku.

Penyuntikan vaksin baru akan dijalankan setelah EUA yang didasari hasil data saintifik dikeluarkan BPOM.

"Bapak Presiden juga akan menerima vaksin, jika vaksin sudah mendapatkan EUA dari BPOM. Kami harapkan komitmen ini bisa secepatnya dilaksanakan agar kemudian masyarakat luas bisa menerima vaksin Covid-19," kata Wiku. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA JUGA: Bang Azis Ingatkan BPOM Hati-hati Keluarkan Izin Edar Vaksin Covid-19

BACA JUGA: MUI Segera Bersidang untuk Bahas Vaksin Sinovac


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler