Ini Capaian Asosiasi Inventor Indonesia Sepanjang 15 Tahun Berkiprah 

Selasa, 18 Juli 2023 – 15:50 WIB
Ketum AII Prof. (Ris). Ir. Didiek Hadjar Goenadi (tengah) dalam tasyakuran HUT ke-15 AII di Jakarta, Selasa (18/7). Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Inventor Indonesia (AII) hari ini genap berusia 15 tahun. Salah satu misi AII adalah membantu inventor mengatasi kendala/hambatan dalam komersialisasi invensinya.

AII juga membantu memperkuat kemampuan inventor dalam berinvensi, dan membekali inventor dengan kemampuan memasarkan invensinya.  

BACA JUGA: AII Sukses Hilirisasi 13 Teknologi Hasil Riset Sawit, Kembali Dipercaya BPDPKS

"Misi ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan mulai dari valuasi hingga promosi kepada industri yang potensial dengan core business yang sesuai dengan jenis invensi yang dihasilkan oleh para inventor," kata Ketum AII Prof Didiek Hadjar Goenadi dalam tasyakuran HUT ke-15 AII di Jakarta, Selasa (18/7).

Prof Didiek mengungkap pada 2022 AII kembali mendapatkan amanah untuk melakukan valuasi atas 49 Invensi GRS tahun 2015-2021,  dimulai Oktober 2022 dan akan berakhir Oktober 2023.

BACA JUGA: Honorer K2 Teknis Administrasi Siap Demo Lagi, Tolak PPPK Paruh Waktu?

Kegiatan itu merupakan lanjutan atas kerja sama sebelumnya antara AII dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit tahun 2021-2022.

Dari kegiatan tahun sebelumnya, telah diperoleh 13 teknologi terkait kelapa sawit yang dinilai layak komersialisasi dan enam di antaranya sudah mendapatkan pernyataan minat dari pihak industri terkait.

BACA JUGA: Ekspor 5,2 Juta Ton Nikel Ilegal ke China Diusut KPK, Luhut Berkata Begini

"Dua di antaranya yaitu invensi tentang produk pupuk silika (BioSilAc) dan emulsifier untuk pangan telah berlanjut ke tahapan perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement,NDA) dengan perusahaan terkait," terangnya.

Kegiatan valuasi teknologi tahun merikutnya telah  menghasilkan Invensi yang siap untuk dikomersialisasikan dengan para mitra industri dan dituangkan dalam bentuk LOI dan/atau NDA.

Selain itu, AII juga sedang mengawal scale up invensi hasil valuasi riset GRS tahun sebelumnya, yaitu Lemak kalsium  (invensi Prof Lienda Handojo-ITB) kepada Dirjen Agroindustri dan PT Mahesi dalam mendukung program peningkatan produksi susu sapi domestik mencapai target 60%.

Kemudian, production trial kayu lapis (Sandwich Laminated Lumber) dari batang kelapa sawit sisa tebangan program replanting (invensi Dr Erwinsyah-PPKS-RPN) dengan PT Charcinah Altan Mandiri (CAM).

Di samping itu, AII juga memfasilitasi pemasyarakatan invensi Torsi Plus, sebuah alat yang dapat mengurangi gas emisi gas buang kendaraan bermotor hingga 0 persen, peningkatan daya, dan hemat bahan bakar hingga 30% (karya Inventor Mandiri Komarudin Umar) kepada masyarakat pemilik kendaraan diesel maupun premium.

"Terakhir kami sedang memfasilitasi uji kelayakan Torsi Plus kepada Kementerian ESDM cq Ditjen EBTKE dan Kementerian LHK cq Ditjen Pengendalian Pencemaran Udara untuk mendukung program mereka terkait tupoksi kementeriannya masing-masing," ungkap Prof. Didiek.

Lebih lanjut dikatakan keberadaan AII adalah untuk mengatasi sindrom lembah kematian (death valley síndrome) yang dihadapi para inventor dalam komersialisasi invensinya.

Oleh karena itu AII tidak dapat bekerja sendiri sehingga membutuhkan mitra-mitra yang terdiri dari institusi penghasil invensi, lembaga penyedia dana riset dan perakitan teknologi, asosiasi industri/pengusaha, pemerintah, dan masyarakat umum termasuk inventor mandiri.

Beberapa kerja sama yang telah terjalin dengan perguruan tinggi antara lain adalah dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema), MoU dengan Universitas Djuanda Bogor, dan Universitas Pancasila untuk memvaluasi invensi dan komersialisasinya.

Selain itu, sosialisasi tentang strategi manajemen invensi hasil riset terus dilaksanakan oleh Asosiasi Inventor Indonesia di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai wilayah Indonesia.

AII juga menjalin kerja sama dengan Ditjen Kekayaan Intelektual, Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan Ditjen Pendidikan Vokasi. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler