Ini Cara Nusron agar TKI Bisa Punya Rumah Sendiri

Selasa, 01 September 2015 – 05:50 WIB
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tak ingin para tenaga migran asal tanah air di mancanegara terlalu royal membelanjakan gaji untuk hal-hal konsumtif yang tak perlu. Institusi pimpinan Nusron Wahid itu pun mendorong para TKI agar mengalokasikan uang yang diperoleh dari bekerja di luar negeri untuk membeli rumah idaman di tanah air.

Karenanya, BNP2TKI menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) untuk menyediakan fasilitas kredit bagi para TKI. Menurut Nusron, BTN selama ini dikenal berpengalaman dalam menyediakan kredit kepemilikan rumah. Selain itu, peluang TKI di mancanegara untuk punya rumah idaman di tanah air juga semakin terbuka karena pemerintah menyediakan Program Sejuta rumah.

BACA JUGA: Segera... Dibuat Peta Wilayah Batu Mulia

“Bank yang ditunjuk untuk menjadi implementator akan membuat program sejuta rumah itu BTN. Karena itu kami menggandeng BTN untuk mensukseskan pelayanan kredit perumahan kepada TKI,"  ujar Nusron di Jakarta, Senin (31/8).

Mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menambahkan, program kepemilikan rumah untuk TKI itu sudah diluncurkan di KBRI di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/08) pekan lalu. Peresmiannya dilakukan bersamaan dengan kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Intinya, Jangan Cari-cari Kesalahan

Nusron yang menyertai kunjungan JK -sapaan Jusuf Kalla- ke Korsel menambahkan, Dirut BTN Maryono secara simbolis menyerahkan izin persetujuan prinsip kredit non-subsidi kepada dua perwakilan TKI di Seoul. TKI di Korsel pun dipilih menjadi proyek percontohan untuk pengucuran kredit kepemilikan rumah. “Tahun ini ada 5000 rumah bagi TKI,” sebut Nusron.

Rencananya, program itu akan diperluas bagi para TKI di negara selain Korsel. Antara lain Taiwan, Hongkong, Jepang dan Singapura.

BACA JUGA: Menteri Rini Resmikan Pembayaran Tol Pakai Kartu Ini

Pria yang juga dikenal sebagai ketua umum Gerakan Pemuda Ansor itu menambahkan, dengan adanya KPR itu maka para TKI juga akan bisa menghemat uangnya untuk memiliki rumah idaman. Sebab, selama ini mayoritas gaji para TKI justru dihabiskan untuk belanja konsumsi di negara tempatan. “Remitansinya hanya 20-25 persen dari total pendapatan para TKI,” sebut Nusron.

Sedangkan melalui fasilitas dari BTN itu, para TKI yang mengambil KPR dikenai bunga 5 persen. Sementara untuk pembelian rumahnya, para TKI diharuskan membayar uang muka 1 persen dari harga rumah.

Menurut Dirut BTN Maryono, palafon KPR bagi para TKI Rp 120 juta untuk rumah tapak. Sedangkan untuk kredit pembelian apartemen atau rusunawa, para TKI bisa mendapat kredit hingga Rp 350 juta.

Masa cicilannya maksimal 20 tahun. Sedangkan cicilan bunganya tetap 5 persen.

Namun ada yang menarik dalam program KPR untuk TKI itu. Sebab, BTN justru menggandeng para TKI di Seoul sebagai agen pemasaran.

“Karena kita tidak bisa bertemu calon pembeli satu per satu. Agen marketing itu dipakai untuk para TKI yang ingin membeli rumah di Indonesia dan juga kita gunakan untuk melakukan penagihan apabila mereka lupa mentrasfer dan sebagainya," katanya.(ara/JPG/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Walikota Tangerang Surati Kemenkumham, Ada Apa?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler