jpnn.com - JAKARTA – Pengamat hukum tata negara Margarito Kamis menilai Partai NasDem sebagai contoh yang baik dalam konsistensi penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi.
Selain pemberhentian kader yang diduga terindikasi kasus korupsi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga memerlihatkan sikap jantan dengan tidak bersembunyi. Bahkan, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk merekontruksi pertemuan di DPP Partai NasDem yang melibatkan Gubernur Nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.
BACA JUGA: Basrief Arief Hadiri Sertijab Jaksa Agung Muda
“NasDem memberikan pembelajaran yang bagus. Beliau (Surya Paloh) tidak sembunyi atau melakukan perlawanan dan memenuhi panggilan KPK lebih awal dan menerangkan soal pertemuan bahkan meminta rekontruksi," ujar Margarito usai sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (30/10).
Margarito juga menilai kasus yang menjerat Patrice Rio Capella ada kejanggalan. Menurut dia, Rio ternyata dua kali mengembalikan uang ke Siska. Rio tidak tahu asal-usul uang itu.
BACA JUGA: Polda Klaim Pembubaran Massa Sudah Sesuai SOP
“Rio tidak tahu, hanya tahu itu uang ngopi-ngopi dan dikembalikan,” katanya.
Menurut dia, dari segi hukum mesti clear ada fakta yang menunjukkan perbuatan Rio itu berkualifikasi pidana atau tidak.
BACA JUGA: Ketua MPR Apresiasi Gerakan Aliansi Tarik Mandat
“Kalau uang tidak tahu dan mengembalikan itu yang terjadi dia menyadari ada kesalahan, dimana pidananya?" tanya Margarito.
Dia menegaskan, tindakan Rio mengembalikan uang didorong adanya kesadaran. Karenanya, ia menegaskan, ada sesuatu yang pantas dicurigai.
“Ada sesuatu yang lain di luar jangkauan Rio. Wajar sekali orang mencurigai ada skenario besar,” imbuhnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jusuf Kalla Terima Unisma Award sebagai Bapak Perdamaian
Redaktur : Tim Redaksi