Ini Dia! Promosi 360 Derajat buat Turis Seksi Timur Tengah

Rabu, 22 Juni 2016 – 16:40 WIB
Managing Director Indonesia Ogilvy Public Relations and Pulse Communications Head of Corporate Communications and Business Development fot The Ogilvy Group, Marianne Admartine dalam acara Kemenpar di Novotel, Jakarta. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wisatawan Timur Tengah (Timteng) merupakan turis seksi bagi Indonesia. Betapa tidak, wisatawan negara-negara Arab itu punya pengeluaran besar membelanjakan uangnya di Indonesia. Kini terungkap, cara yang paling efektif mengundang mereka adalah dengan cara digital.

”Ini yang dimaksud dengan 360 derajat marketing channel. Intinya holistik, channel commmunication bisa meliputi PR, digital, advertising, CRM (royalty program), dan social media, that is 360. Branding sangat penting. Activation sebaiknya tidak selalu travel shows. Karena orang Timteng juga melek tekhnologi,” ujar Managing Director Indonesia Ogilvy Public Relations and Pulse Communications Head of Corporate Communications and Business Development fot The Ogilvy Group, Marianne Admartine.

BACA JUGA: Incar Wisman Timur Tengah, Kemenpar Gelar NSPK

Marianne menjadi nara sumber dalam acara penyusunan rumusan kebijakan (NSPK) pedoman pencapaian target wisman khususnya pasar Timteng yang dilaksanakan di Hotel Novotel sejak kemarin, hingga 23 Juni. 

Wanita yang murah senyum itu mengatakan, ada delapan Channel Communications yang harus dipegang teguh oleh para pelaku pariwisata Indonesia dalam berpromosi, hal tersebut di antaranya adalah, public relations, digital, advertising, CRM, branding, Activation, Sosial Media dan Media Buying.

BACA JUGA: Kenali, 8 Tanda Anda Mengonsumsi Terlalu Banyak Gula

"Semua bisa dilakukan, atau hanya 3 channel saja tidak apa-apa. Hanya bagaimana kami menjalankannya dengan cerdas dan cermat,” kata wanita berambut pendek itu. 

Marianne juga meminta Kemenpar harus berpikir holistik dan fokus membangun branding wisata halal di Indonesia yang notabene merupakan pasar wisatawan Timteng.

BACA JUGA: Ternyata, Minyak Kelapa Kaya Manfaat

"Kita harus fokus membangun apa yang sudah dimiliki Indonesia. Kita perlu mengambil kesempatan jika sudah memiliki branding halal. Kita harus terus menjual Wonderful Indonesia, yang bisa dijual ke Middle East yang mana saja, pengalaman yang unik mana saja, di mana posisi Indonesia, kalau kita menang award sebagai destinasi Halal amplifynya gimana saja, semua harus cepat kita laksanakan dengan baik,” beber wanita yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Pada saat berpromosi, imbuh Marianne,  pihak Indonesia dalam hal ini Kemenpar harus punya poin-poin yang harus dipikirkan mulai dari inspiration, booking, itinerary, on-trip, post-trip. ”Intinya kita tawarin itinerary yang bagus, On-Trip kita harus make sure theyre happy, harus jaga terus, kalau nggak happy tolong kasih tahu kita dan segera dengarkan keluhannya, Post-trip, kita kasih mereka channel, the best youtube, the best photo akan mendapatkan apa, menarik orang banyak. Semua harus melek digital saat berpromosi,” bebernya.

"Apa yang selama ini telah terjadi di Thailand, Jepang, Korea, dan negara lain dapat menjadi contoh bagi Indonesia dalam pengembangan wisata halal, intinya perlu disruptive campaign yang perlu dilakukan oleh Kemenpar RI. Selain itu, Indonesia menjadikan seluruh destinasinya menjadi tujuan wisatawan Muslim tidak hanya wilayah tertentu, dan yang terpenting semua usaha harus dapat diukur pada akhirnya dengan output – impact – outcomes yang jelas semuanya untuk Pariwisata Indonesia,” tandasnya. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembalikan Gigi yang Hilang dengan Implan Tanpa Pembedahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler