jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar optimistis pemerintah bisa memenuhi target untuk menekan angka pengangguran hingga di bawah 5,6 persen dari jumlah seluruh penduduk.
Dia pun yakin bahwa program transmigrasi tahun ini mampu membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mencapai target tersebut.
BACA JUGA: Jelang Pilkada, Data Kependudukan DOB Mendapat Perhatian Khusus
"Presiden Jokowi menilai program transmigrasi selama ini cukup berhasil, jadi perlu dilanjutkan kembali bahkan akan dioptimalkan pelaksanaannya. Program transmigrasi bisa jadi sektor andalan dalam upaya mengatasi pengangguran" ujar Marwan.
Menurutnya, pengangguran adalah salah satu masalah serius yang dihadapi Indonesia. Pengangguran, kata dia, merupakan faktor utama berbagai masalah kerawanan sosial.
"Jika masalah pengangguran dapat teratasi, maka upaya Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bakal lebih mudah dicapai" kata dia.
BACA JUGA: Kubu Ical: Di Sini Kami yang Dirugikan
Dia lantas menjelaskan bahwa setiap keluarga transmigran akan mendapatkan jatah lahan seluas 2 hektare di daerah transmigran. Di samping itu, mereka juga mendapatkan uang bulanan dan akan didampingi dalam berwirausaha selama 5 tahun ke depan.
Nah, untuk mensukseskan program ini, pemerintah sudah menyediakan lahan seluas 9 juta hektare yang tersebar di berbagai daerah di luar Jawa. Lahan itu bisa menampung 4 jutaan transmigran dari Jawa.
BACA JUGA: Bersifat Dinamis, Pangkat tak Lagi Melekat pada PNS
"Bisa dibayangkan berapa banyak warga penganggur yang akan memperoleh kesempatan kerja melalui program transmigrasi yang kami galakkan kembali tahun ini" ujarnya.
Menurutnya, program transmigrasi kali ini akan memprioritaskan masyarakat yang memiliki keahlian dan pengalaman di sektor tertentu bisa langsung mempraktekkan keahliannya di daerahnya yang baru.
Misalnya, kelompok nelayan akan ditransmigrasikan ke wilayah pantai seperti natuna dan wilayah kepulauan lainnya.
Prioritas lainnya adalah daerah perbatasan seperti di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. Lahan yang tersedia bakal dibangun perkebunan. Nah, target utamanya adalah menarik pulang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang selama ini bekerja di areal perkebunan di Negeri Jiran.
"Di kawasan transmigrasi perkebunan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti rumah sakit, sekolah, sehingga menjadi nilai lebih bagi TKI untuk pulang dan bekerja di negeri sendiri" imbuh Menteri Marwan. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Lima Poin Hasil Pertemuan Ical dengan 32 DPD Golkar
Redaktur : Tim Redaksi