jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menyosialisasikan formasi aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN-PPPK) tahap pertama. Pengadaan ASN-PPPK tahap pertama hanya diperuntukkan bagi jabatan guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian.
PPPK untuk jabatan penyuluh pertanian berasal dari tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluhan pertanian (THL-TBPP), tenaga kontrak pendamping perkebunan, medik veteriner, paramedik veteriner, petugas pengendali organisme pengganggu tanaman - pengamat hama penyakit, penyelia mitra tani dan inseminator, dengan kompetensi pendidikan bidang pertanian.
BACA JUGA: Batalkan Seleksi PPPK untuk Honorer K2, Percepat Revisi UU ASN
“Jadi ada enam komponen utama,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan Momon Rusmono di sela-sela Sosialisasi Pengadaan PPPK di Gedung Kementan, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Momon menyebutkan, keenam komponen tersebut pada 2018 telah diusulkan ke Kementerian PAN-RB sebanyak 17.691 orang. Lalu direkomendasikan diperpanjangan 6.500 orang.
BACA JUGA: Anggota DPR: PPPK Sudah Bermasalah Sejak Awal
Namun, kata Momon, dari hasil verifikasi Kementerian PAN-RB, hanya sebanyak 14.995 orang yang dinyatakan lolos.
“Mulai hari ini akan melakukan pendaftaran untuk mengikuti tes. Dan informasi dari Menpan dan Badan Kepegawaian Negara, tes akan dilaksanakan pada 23 Februari - 24 Februari 2019," kata dia.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK Sudah Dibuka tapi Payung Hukum Belum Ada, Alamaak!
Momon melanjutkan, nantinya pada 1 Maret 2019, akan diumumkan siapa saja yang lolos ASN-PPPK. Dia pun mengharapkan THL-PB lingkup pertanian bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Saat ditanya bagaimana jika tidak lolos, Momon mengaku pihaknya tetap mengakomodasi semua kepentingan.
“Seandainya tidak lolos, tetap 2019, honor dan BOP tetap dibayar Kementan untuk THL-PB," tandas dia.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koordinator FHK2I: Saya Tetap Tolak PPPK, PNS Harga Mati!
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga