jpnn.com, JAKARTA - Tim usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) melakukan riset terkait kondisi UMKM di Indonesia pada 1-13 Mei lalu.
Menurut Koordinator Presidium Himpuni Maryono, riset digelar bekerja sama dengan Aprindo dan Arrbey Research. Riset dilakukan secara daring.
BACA JUGA: Optimistis Koperasi Produsen Alumni Indonesia Bakal Berhasil
"Hasilnya, disimpulkan bahwa UMKM perlu dukungan untuk bangkit. Kemudian, perlu akses pasar ritel," ujar Maryono dalam pesan tertulis, Minggu (21/5).
Hasil lain, perlu ada pengembangan start up di UMKM kampus, ekosistem start up terpadu juga perlu dikembangkan dan mahasiswa berpotensi menjadi eksportir.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Mereka Kaya-kaya, Mestinya Berdonasi
Menurut Maryono, hasil kajian itu diserahkan secara khusus pada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada diskusi virtual bertajuk 'UKM Kampus Harapan Masa Depan Perekonomian Indonesia'.
Diskusi digelar sebagai bagian dari rangkaian ulang tahun ke-4 Himpuni yang dilaksanakan di Sekretariat Himpuni, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta.
BACA JUGA: Rizal Ramli Sebut Faisal Basri Meledek Pemerintahan Jokowi
Dalam kesempatan tersebut, Himpuni juga menandatangani kesepakatan bersama dengan Aprindo dan GPEI.
"Himpuni mau memperjuangkan UKM kampus go nasional go global," ucap Maryono.
Teten menyambut baik hasil riset yang diserahkan Himpuni.
Ia juga menyatakan siap bekerja sama dengan lembaga tersebut dalam memajukan UMKM, khususnya di kampus-kampus.
"Saya sangat mengapresiasi perjuangan Himpuni untuk men-support UMKM di Indonesia," ucapnya.
Teten kemudian memaparkan skema program pemerintah terhadap UMKM di Indonesia, mulai dari pemberian insentif pajak, relaksasi dan restrukturisasi kredit UMKM.
Hal itu dilakukan baik melalui penundaan angsuran maupun subdisi bunga.
Menurut Teten, pemerintah juga menyiapkan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kualitas UMKM, sehingga lebih berdaya saing tinggi.
Sementara itu terkait HUT ke-4 Himpuni, Maryono mengakui, seiring waktu jumlah anggotanya bertambah. Tercatat sudah 40 organisasi alumni PTN dari seluruh Indonesia.
"Kami bersyukur, Himpuni semakin solid dan guyub serta melakukan serangkaian pengabdian kepada masyarakat, sesama alumni, dan pemerintah," ucapnya.
Maryono juga mengatakan ulang tahun Himpuni bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Karena itu, pihaknya juga mencanangkan hari yang sama sebagai 'Kebangkitan Himpuni'.
Dalam menghadapi pandemi, kata Maryono, Himpuni berupaya menggerakkan UMKM, sebagai bisnis potensial yang dapat mendorong perekonomian Indonesia lebih baik lagi.
Himpuni diketahui secara aktif turun ke masyarakat menyalurkan bantuan.
Selain itu, juga melakukan kajian dalam bentuk diskusi sebanyak delapan seri mengenai RUU Cipta Kerja.
Hasilnya, pasca-pandemi Covid-19 akan diserahkan ke DPR dan pemerintah.
"Karena pandemi, maka rencana Munas Himpuni tahun ini akan dibicarakan ulang, kapan akan dilaksanakan. Mungkin tahun depan," pungkas Maryono. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang