JAKARTA - Kabar penggerebekan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta, Kamis (19/2) dini hari menyita perhatian publik, terutama di media sosial. Di antara yang diamankan petugas, disebut-sebut ada sosok pengamat politik, kader partai dan massa pendukung Jokowi.
Di situs BNN RI, Senin (23/3), Kepala BNNP DKI Jakarta, Johardi mengungkap, dalam razia yang dilakukan di salah satu night club di kawasan Jakarta Barat tersebut, 70 pengunjung diamankan. Mereka terdiri dari 44 laki-laki dan 26 perempuan.
BACA JUGA: Gara - gara Ada BBM dari Perempuan Lain, Polisi Hajar Pacar
Setelah melewati tes urine, 13 di antaranya positif menggunakan narkotika. Tujuh dari mereka terindikasi menggunakan methamfetamine (sabu-sabu), 5 orang methamfetamine dan amphetamine, serta satu orang positif menggunakan THC.
Petugas juga mengamankan satu linting ganja yang disimpan di dalam bungkus rokok, namun tidak diketahui siapa pemilik ganja tersebut.
BACA JUGA: 3 Hal Mengharukan di Balik Kasih yang Sangat Menyayangi Pembunuhnya
"Ketiga belas tersangka (TSK) diamankan untuk diperiksa oleh Tim Assessment Terpadu. Hakim nantinya akan mengacu pada hasil assessment. Jika hasilnya hanya sebagai pengguna maka akan dijatuhi hukuman rehabilitasi. Sebaliknya, jika mereka terbukti terlibat dalam jaringan narkotika, maka akan dituntut pidana,” ujar Johardi.
Johardi juga mengakui, dalam operasi tersebut banyak oknum yang mengaku sebagai anggota TNI, Polri, Pengamat Poltik dan anggota DPC Partai.
BACA JUGA: Modus Anak Masuk RS, 14 Orang Tua Hampir Ditipu Guru Bodong
Hingga kini, petugas masih terus melakukan pemeriksaan. Karena tertangkap tangan, sesuai aturan yang berlaku, seluruh tersangka akan diproses secara hukum hingga sidang pengadilan.
Lantas siapa saja 13 tersangka BNN kali ini?
Dari 13 tersangka itu, lima di antaranya perempuan. Inisialnya adalah F, SM, NP, D, ,dan AW. Sementara delapan lainnya laki-laki yakni YP, IY, RC, S, DS, MA, TA dan YS. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Tewas Dibunuh dan Dibakar, Penjahat Sadis Ini Minta Diajari Ngaji
Redaktur : Tim Redaksi