jpnn.com - JAKARTA - Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) memperkirakan angka pembangunan rumah kelas menengah ke bawah pada 2016 mengalami kenaikan cukup signifikan.
Semakin bertambahnya kebutuhan rumah masyarakat serta kemudahan perizinan pembangunan rumah dan bantuan pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) membuat prospek rumah menengah ke bawah lebih potensial.
BACA JUGA: Anggap Pengadaan Pelindo II Sesuai Aturan
“Angka pembangunan rumah menengah ke bawah tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR Syarif Burhanuddin di Jakarta, Jumat (22/1).
Menurut Syarif, pemerintah akan terus berupaya mempermudah regulasi-regulasi yang berkaitan dengan program perumahan untuk masyarakat. Selain itu, adanya bantuan pembiayaan perumahan dari pemerintah juga menjadi salah satu hal yang diperlukan guna meningkatkan daya beli masyarakat.
BACA JUGA: Harga Daging Sapi Meroket, Mahal Banget
“Rumah itu kebutuhan dasar manusia di negara manapun. Dan pemerintah harus hadir untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebuah negara dikatakan sebagai negara maju jika masyarakatnya sudah tinggal di rumah yang layak huni,” tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Tim Ahli: Pengadaan Adalah Hak Direksi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasang Listrik Hanya 40 Hari, O ya?
Redaktur : Tim Redaksi