jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah nenetapkan rencana pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebesar 5,6 persen. Rencana itu tertuang dalam Pagu Indikatif RAPBN 2018
Untuk mecapai angka itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah tidak hanya akan meningkatkan belanja modal, tetapi juga menaikkan ekspor dan investasi. Jokowi mengatakan hal itu saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna membahas Pagu Indikatif RAPBN 2018 di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4).
BACA JUGA: Jokowi Minta Kementerian dan Lembaga Berhemat Lagi
Jokowi dalam paparannya mengatakan, untuk menaikkan ekspor bukan hal mudah. Sebab, pasar saat ini juga sedang lesu.
Tetapi, katanya, ada pasar-pasar tradisional di negara sahabat yang selama ini tak pernah diseriusi untuk digarap lebih intensif. "Itu tolong dikirim rombongan misi dagang untuk melihat opportunity, peluang-peluang yang ada (di negara sahabat)," kata Jokowi.
BACA JUGA: JPU KPK Ragukan Kesaksian Ipar Jokowi di Kasus Suap
Terkait peningkatan investasi, kata Jokowi, peluangnya besar sekali. Banyak investor yang berminat.
Hanya saja, sambung mantan Gubernur DKI itu, hambatannya justru ada di pemerintah. Yakni regulasi yang menyulitkan.
BACA JUGA: Inilah Tiga Nama Calon Hakim Pengganti Patrialis Akbar
"Penyakitnya ada di kita sendiri yaitu di masalah regulasi, aturan-aturan yang masih keluar dari kementerian, dari dirjen. Saya sampaikan jangan lagi buat aturan, jangan. Ini masih keluar," keluhnya.
Karena itu, Jokowi meminta jajaran kementerian dan lembaga memotong regulasi yang menghambat investasi. Sebab, regulasi yang terlalu banyak justru akan menghambat investasi.
"Kalau tidak ada keberanian ya gak ada perubahan, setingkat dirjen masih keluar, permen (peraturan menteri, red) masih keluar. Kalau tambah sederhana enggak apa-apa, ini tambah ruwet," tutur mantan wali kota Surakarta itu.
Karena itu, Presiden Jokowi meminta ke jajarannya agar dalam meningkatan ekspor dan investasi dilakukan secara sungguh-sungguh. Sebab, pertumbuhan ekonomi negara sangat ditentukan dua hal itu.
"Kuncinya hanya dua ini, enggak ada yang lain. Karena APBN tidak mungkin meloncat, enggak mungkin. Kuncinya hanya dua ini," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT PP Rights Issue, 70 Persen untuk Investasi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam