jpnn.com, BALI - Aktivitas vulkanik Gunung Agung kian tinggi. Indikasi meningkatnya pergerakan magma ke permukaan terlihat dari frekuensi gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik lokal.
Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG, jumlah gempa vulkanik dalam 564 kali, gempa vulkanik dangkal 547 kali dan gempa tektonik lokal 89 kali pada Senin (25/9).
BACA JUGA: Gunung Agung Menggeliat, Pilih Bertahan demi Ternak dan Tuak
"Jumlah kejadin gempa ini lebih besar daripada sebelumnya," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (26/9).
Gunung Agung saat ini memasuki fase kritis. Meski sudah dinyatakan status Awas (level IV) sejak 22 September, bukan jaminan akan pasti meletus. Tergantung pada kekuatan dorongan magma. Jika kekuatan dorongan besar dan mampu menjebol sumbat lava maka akan terjadi letusan.
BACA JUGA: Ini Parameter untuk Menutup Bandara Jika Gunung Api Meletus
"Peluang terjadi letusan cukup besar. Namun tidak dapat dipastikan kapan meletus. Sampai saat ini Gunung Agung belum meletus," jelas dia.
Radius berbahaya tetap berada dalam radius sembilan km, tambahan 12 km di sektor utara-timur laut, dan 12 km di sektor tenggara-selatan-baratdaya. Zona tersebut hatus dikosongkan.
BACA JUGA: Pemprov Ambil Alih Pengungsi Karangasem
Sebagian besar masyarakat di zona tersebut telah mengungsi. Jumlah pengungsi hingga Selasa pagi ini tercatat sebanyak 57.428 jiwa, di 357 titik yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali.
Sebaran jumlah pengungsi berada Kabupaten Badung tiga titik (328 jiwa), Bangli 28 titik (4.690 jiwa), Buleleng 24 titik (8.518 jiwa), Denpasar 26 titik (2.212 jiwa), Kabupaten Gianyar sembilan titik (137 jiwa), Jembrana 4 titik (82 jiwa), Karangasem 84 titik (21.280 jiwa), Klungkung 162 titik (19.456 jiwa) dan Tabanan 17 titik (715 jiwa).
Penangan pengungsi terus dilakukan. Gubernur Bali telah menetapkan penanganan darurat dan pengungsi menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Bali. Bupati dan walikota bertanggung jawab melakukan penanganan bencana di daerahnya.
BNPB sendiri menurut Sutopo mengoordinasikan potensi nasional dari TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera, Basarnas, Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan dan lainnya untuk mendampingi pemerintah daerah.
Pemerintah pusat sangat peduli dan serius bersinergi melakukan penanganan bencana Gunung Agung. Kepala BNPB dan pejabat BNPB beserta staf masih berada di Posko Pendampingan Nasional di Bali untuk mengkoordinasi potensi nasional membantu pemda.
"Presiden pada Selasa ini akan mengunjungi beberapa titik pengungsian dan memberikan bantuan," ucap Sutopo menambahkan. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pura Besakih Akhirnya Tertutup Untuk Wisatawan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam