Ini Parameter untuk Menutup Bandara Jika Gunung Api Meletus

Selasa, 26 September 2017 – 02:22 WIB
Pesawat saat take off dari Bandara Ngurah Rai, Bali. Foto: dokumentasi Radar Bali/JPG

jpnn.com, BADUNG - Operasional Bandara Ngurah Rai di Bali akan tetap berjalan seperti biasanya meski ada eskalasi aktivitas Gunung Agung. Hingga saat ini bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I itu tetap beroperasi normal.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan parameter untuk menghentikan operasional bandara. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso, hingga Minggu (24/9) tidak ada abu vulkanis di sekitar Gunung Agung ataupun di atas Pulau Bali.

BACA JUGA: Pura Besakih Akhirnya Tertutup Untuk Wisatawan

“Selama tidak ada abu vulkanis bagi dunia penerbangan tidak masalah, tidak ada halangan untuk penerbangan, manakala tidak ditemukan adanya abu vulkanik, ” jelas Santoso.

Agus menuturkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PWMBG) Kementerian ESDM dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Pengawasan Abu Vulkanis di Darwin, Australia. Semua instansi itu bersama-sama mendeteksi arah dan sebaran abu.

BACA JUGA: Pengungsi Gunung Agung Melahirkan, Bayinya Dinamai Ngungsi

Sedangkan untuk penghentian operasional bandara, Kemenhub telah menetapkan tiga parameter. Pertama adalah laporan berdasar data olahan BMKG dari citra satelit tentang abu vulkanis dan sebarannya.

Kedua, data dari Pusat Pengawasan Abu Vulkanis di Darwin Australia yang mengolah data digital dari pusat vulkanis. Ketiga dari laporan pilot atau penduduk yang menyatakan bahwa menemukan abu vulkanik.

BACA JUGA: Siapkan Evakuasi Napi Jika Gunung Agung Makin Aktif

“Kalau dari tiga parameter ada dua parameter yang menyatakan positif, kami langsung mengadakan aksi blocking. Apakah bandara harus tutup dan sebagainya, ” terangnya.

Selain itu, faktor lain yang juga diperhitungkan adalah arah angin. Jika abu vulkanis yang terbawa angin tidak mengarah ke Bandara Ngurah Rai, berarti lapangan udara yang berada di Kabupaten Badung itu tidak ditutup.

Jika angin sudah ke arah bandara, maka otomatis Kemenhub melakukan penutupan. “Begitu ada abu vulkanik menyembur kita sudah dapat arah dan gambarnya ke mana, ” jelasnya.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi menjelaskan, Indonesia sebagai negara yang memiliki jajaran gunung berapi harus siap mitigasi. Sejauh ini imbauan tentang area yang harus steril dari kawah Gunung Agung ada dalam radius 12 kilometer.

Jarak itu masih jauh dari Bandara Ngurah Rai. Tapi jika memang ada abu vulkanis yang mengarah ke Bandar Ngurah Rai, maka otomatis akan ada penutupan.

“Kami juga ada prosedur dalam penutupan bandara,” pungkasnya.(rb/dwi/mus/mus/JPR)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Letusan Gunung Agung dalam Literasi Bali Kuno


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler