Pemprov Ambil Alih Pengungsi Karangasem

Senin, 25 September 2017 – 22:44 WIB
Ni Ketut Kenyeg, salah satu lansia warga di Kaki Gunung Agung, Karangasem, Bali yang diungsikan ke GOR Swecapura di Klungkung. Foto: Dewa Ayu Pitri Arisanti/Radar Bali

jpnn.com, KARANG ASEM - Pemprov Bali mengambil alih penanganan pengungsi di Kabupaten Karangasem. Hal itu dilakukan karena makin banyaknya pengungsi setelah dinaikkannya status Gunung Agung menjadi level awas sejak tiga hari lalu (22/9).

Tim pemprov menjadikan Dermaga Tanah Ampo sebagai posko utama satgas siaga darurat.

BACA JUGA: Siapkan Evakuasi Napi Jika Gunung Agung Makin Aktif

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengungkapkan, pejabat teras Pemprov Bali siaga di posko tersebut.

''Sekarang Pemprov Bali pindah ke (Dermaga) Tanah Ampo,'' katanya.

BACA JUGA: 6 Orang Ditangkap Karena Gerak-geriknya Mencurigakan di KRB

Berdasar data terakhir yang diperoleh Jawa Pos kemarin, jumlah pengungsi di wilayah Karangasem sudah mencapai 15.129 jiwa, sedangkan pengungsi di luar Karangasem mencapai 23.447 jiwa. Angka itu hampir pasti akan terus naik.

Menurut Pastika, jumlah pengungsi yang terus bertambah membuat Pemkab Karangasem kewalahan.

BACA JUGA: Begini Kondisi Hewan Pasca Gunung Agung Berstatus Awas

''Sehingga Karangasem kerjanya terlalu banyak,'' ujarnya.

Karena itu, Pemprov Bali memutuskan untuk mengambil alih penanganan pengungsi di kabupaten tersebut.

Namun, tidak berarti pengungsi yang memilih lokasi pengungsian di wilayah lain tidak mendapat pearhatian.

Pastika menuturkan, pihaknya sudah menugaskan setiap pimpinan daerah untuk berkonsentrasi terhadap pengungsi di wilayah masing-masing.

''Bupati standby, sedangkan Pemprov Bali ambil alih Karangasem,'' katanya.

Dia menilai, Pemprov Bali perlu turun langsung menangani pengungsi di Karangasem lantaran kondisinya sudah tidak lagi bisa ditangani pemerintah kabupaten sendiri.

Di samping jumlah pengungsi paling tinggi, Karangasem paling dekat dengan Gunung Agung.

''Kalau benar-benar terjadi erupsi, minimal jumlah pengungsi 70 ribu,'' imbuhnya.

Pejabat kelahiran 1951 itu mengakui, belum seluruh warga yang tinggal di kawasan rawan bencana mau mengungsi.

''Pekerjaan paling sulit adalah evakuasi orang. Suruh orang mengungsi itu tidak gampang,'' terang Pastika.

Apalagi, sambung dia, terdapat Pura Besakih di area berbahaya. Pura yang juga menjadi salah satu destinasi wisata di Karangasem tersebut masih didatangi wisatawan mancanegara.

''Jangan dekat-dekat (Pura Besakih) dulu lah,'' tegasnya.

Tidak bermaksud tidak sopan kepada wisatawan. Pemprov Bali justru peduli atas keselamatan mereka.

Karena itu, Pastika memerintah petugas untuk bersikap tegas. Jika ada turis yang membandel, petugas dipersilakan mengusirnya. (syn/c5/nw/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Rumah Keluarga, Tinggalkan Harta Benda


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler