jpnn.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta Dinas Perhubungan mempertimbangkan dampak yang lebih luas atas rencana perluasan jalur larangan sepeda motor melintas di Ibu kota.
"Harus dipertimbangkan lagi dampaknya. Kalau ini dipaksakan justru akan menimbulkan kesemerawutan di jalan-jalan lingkungan," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana, Kamis (10/8).
BACA JUGA: Dewan Tak Setuju Motor Dilarang Lewat Jalan Sudirman
Pria yang akrab disapa Lulung ini mengatakan, saat ini kondisi jalan lingkungan sudah penuh sesak dilintasi pengendara motor sebagai jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di jalan raya.
"Apalagi kalau diadakan perluasan. Para pengendara motor akan berlomba-lomba mencari jalan pintas melintasi jalan-jalan perkampungan untuk menghindari polisi," tuturnya.
BACA JUGA: Motor Dilarang Lewat Sudirman-Bundaran Senayan, Uji Coba Awal September
Atas dasar itu, Lulung meminta Dishub DKI Jakarta mengkaji lebih dalam terkait dampak yang ditimbulkan atas kebijakan tersebut. Termasuk munculnya persepsi adanya diskriminasi antara pengendara roda dua dan empat di Ibu kota.
"Jangan sampai timbul persepsi dari warga kita yang menggunakan kendaraan roda dua bahwa mereka warga kelas dua di Jakarta," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Gagas Majelis Ash-Shuraa, Haji Lulung Bentuk Kubu Baru di PPP?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Selamatkan PPP, Haji Lulung Sowan ke Hamzah Haz
Redaktur & Reporter : Adil