Ini Kegiatan Sederhana yang Turunkan Resiko Jantung

Kamis, 16 Januari 2014 – 19:07 WIB

jpnn.com - UNTUK menurunkan risiko penyakit jantung, semua orang pasti setuju bahwa salah satu caranya yakni dengan rajin berolahraga. Tidak perlu ke gym, karena kegiatan sederhana seperti memotong rumput atau mencuci mobil bisa mengurangi risiko serangan jantung dan stroke hampir 30 persen pada orang berusia di atas 60 tahun.

Sebuah studi di Swedia yang menunjukkan bahwa orang tua yang aktif secara fisik saat mereka tinggal di rumah lebih sehat dibandingkan mereka yang hanya menghabiskan waktu di depan tv atau kursi malas.

BACA JUGA: Sakit Kepala Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

"Kehidupan sehari-hari yang aktif, terlepas dari olahraga teratur atau tidak, berkaitan erat dengan kesehatan jantung dan umur panjang pada orang lanjut usia. Sementara terlalu lama duduk sudah pasti berisiko buruk pada kesehatan," kata penulis studi, seperti dilansir laman The New Age, Rabu (15/1).

Pada studi ini, peneliti mengumpulkan hampir 4 ribu orang berusia 60 tahun pada tahun 1997 hingga tahun 1999. Lalu, kesehatan mereka diamati rata-rata selama 2,5 tahun. Para peserta mencatat seberapa sering mereka melakukan kegiatan tertentu seperti memperbaiki rumah, memotong rumput, mencuci mobil, berburu, memancing, bersepeda, dan mengumpulkan buah.

BACA JUGA: Dipaksa Bercinta Bisa Bikin Puas?

Peneliti menemukan bahwa orang dengan aktivitas fisik yang tinggi, termasuk olahraga rutin, memiliki risiko 27 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang tidak aktif. 

Risiko kematian mereka juga 30 persen lebih rendah. Menurut para peneliti, mempromosikan aktivitas fisik non-formal seperti memotong rumput dan mencuci mobil dalam kehidupan sehari-hari sama pentingnya dengan merekomendasikan olahraga teratur pada lansia.

BACA JUGA: Latihan Fisik Kurangi Risiko Diabetes

"Perlu ditingkatkan kesehatan individu dari populasi lanjut usia, sebab saat ini juga sudah terjadi pergeseran demografis di mana populasi usia tua makin bertambah di seluruh dunia. Meskipun berbagai aktivitas fisik mungkin berbeda di tiap negara tergantung dari latar belakang budayanya," pungkas para peneliti.

Dalam studinya, peneliti juga memperhitungkan faktor gaya hidup lain yang bisa mempengaruhi hasil penelitian termasuk konsumsi alkohol, tingkat pendidikan, kebiasaan merokok, dan diet. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bergembira Saat Olahraga Turunkan Risiko Hipertensi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler