BACA JUGA: Chaves Kirim 15 Ribu Tentara ke Perbatasan
Total, Zardari pernah merasakan pengapnya penjara selama 11 tahun
BACA JUGA: Investigasi Gaza Disetujui PBB
Zardari juga dihukum karena penggelapan uang serta pembunuhanSetidaknya tercatat dua kali kasus pembunuhan menyeret nama pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP) itu
BACA JUGA: PBB Tarik 600 Staf Dari Afghanistan
Pertama, pada 1990, dia dipidana karena menghabisi nyawa Murtaza Bukhari, pengusaha, menggunakan bom yang dikendalikan dari jarak jauhKala itu, Bhutto sudah kehilangan kekuasaanNamun, ketika sang istri terpilih kembali, pada 1993 Zadari bisa melenggang bebas dan bahkan menjadi menteri pemerintahan.Pada 1997-2004, kembali dia masuk bui atas dakwaan sejumlah korupsi dan pembunuhan saudara Bhutto, Murtaza BhuttoProses hukum itu dilakukan semasa Nawaz Sharif menjadi perdana menteriDalam skandal korupsi itu, Zardari dan rekannya dituduh "panen ilegal" USD 200 juta (sekitar Rp 1,89 triliun)Duit haram tersebut diterima dari kontraktor militer asal Prancis sebagai ucapan terima kasih atas proyek jet tempur militer Pakistan yang mereka dapatkan senilai USD 4 miliar (Rp 37,8 triliun).
Kasus kedua yang tak kalah menghebohkan terkait dengan kasus penyogokan yang dilakukan perusahaan asal SwissMereka membayar jutaan dolar antara 1994-1996 untuk perusahaan lepas pantai yang dijalankan Zardari dan ibu Bhutto, NusratAliran dana haram itu membuat Zardari bergelimang hartaBahkan, politisi kelahiran 26 Juli 1955 itu pernah masuk dalam daftar lima pria terkaya PakistanTotal asetnya diperkirakan senilai USD 1,8 miliar 9sekitar 17,01 triliun).
Dalam salah satu penyelidikan didapatkan bukti bahwa Zardari pernah melakukan pembelian barang-barang mewah pada pertengahan 1990 senilai USD 4 juta (Rp 37,8 miliar) dan membeli bangunan seluas 144 hektare di selatan LondonSeluruh kegiatan transaksi pada 1994-1995 diperkirakan menggunakan rekening bank Swiss dan kartu American ExpressPenyelidikan dilakukan di Swiss dan pemerintah Pakistan menyewa pengacara asing untuk menanganinyaAkan tetapi Swiss menutup kasus ini pada 2008 dan membebaskan aset Zardari yang dibekukanKepala penyelidik beralasan mereka tak memiliki bukti kuat untuk memenjarakan ZardariBahkan, dia berhasil memenangkan kursi kepresidenanPengambilan sumpah dilakukan oleh ketua hakim Abdul Hameed Dogar di istana kepresidenan pada 9 September 2008 dan mulai bekerja 20 September 2008.
Keberuntungan juga menimpa Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, 66Bedanya ayah dari 18 anak ini selalu luput dari hukumanBBC melaporkan Zuma pernah menghadapi 16 tuduhan korupsi, pencucian uang, dan pemerasan dengan total USD 5 miliar (Rp 47,25 triliun) terkait kesepakatan tentara pada 1999
Pemilik nama lengkap Jacob Gedleyihlekisa Zuma itu bersama Schabir Shaik, pengusaha Durban sekaligus penasehat keuangannya dituduh menerima sogokan atas pembelian peralatan militerNamun, Pengadilan Tinggi Pietermaritzburg membebaskannya dari segala tuntutan pada 12 September 2008Sedangkan Shaik harus mendekam di penjara selama 15 tahun dan bebas pada Maret 2009- 28 bulan sebelum waktu pembebasannya.
"Saya menganggap ini (pembebasan Zuma) adalah langkah untuk memuluskan jalannya menuju kursi kepresidenan," ungkap Brian Kantor, pengamat di Investec Securities seperti dikutip BBC pada 2008.Sebelumnya pada Oktober 2005 kasus korupsi kembali menimpanyaMembuat dia dipecat dari jabatannya sebagai deputi presidenNamun September 2006 kasus korupsi itu ditutup dan dia terbeas dari hukumanDua bulan kemudian pada Desember 2005 Zuma yang pernah menjabat sebagai deputi presiden 1999-2005 itu juga pernah dituduh memperkosa wanita 31 tahun di rumahnya di Forest Town, JohannesburgLagi-lagi dia bernasib baik karena dinyatakan tak bersalah oleh Pengadilan Tinggi Johannesburg pada 8 mei 2006.
Pria kelahiran 12 April 1942 di Zululand itu terpilih menjadi presiden partai ANC pada Desember 2007Meski beberapa saat kemudian terlibat kasus korupsi lagidan, pada September 2008 hakim kembali mengatakan kasus korupsi itu tak dapat diprosesDan pada akhirnya seluruh kasus itu sama sekali tak memengaruhinya berhasil memenangkan pemilihan Presiden pada 6 Mei 2009 dan sumpah jabatan dilakukan pada 9 Mei 2009(war/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Tetap Keras pada Fiji
Redaktur : Auri Jaya