Sebagaimana diberitakan CNN, Jumat (6/11) pagi WIB, resolusi tak mengikat yang disepakati Kamis (5/11) waktu setempat tersebut, mengutuk "semua (tindakan) yang mengarah pada warga maupun infrastruktur sipil"
BACA JUGA: PBB Tarik 600 Staf Dari Afghanistan
Resolusi itu juga menyerukan Dewan Keamanan PB untuk bertindak, apabila kelak salah satu dari kedua pihak yang bertikai gagal menjalankan apa yang diminta dalam waktu tiga bulan.Resolusi tersebut juga meminta Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk memberi laporan kepada Majelis Umum dalam waktu tiga bulan
Persetujuan ini sendiri sudah diduga, seiring meluasnya dukungan terhadap Palestina dan kritik keras terhadap Israel, yang tersirat setidaknya dari pidato 45 negara dalam sidang PBB selama dua hari terakhir
BACA JUGA: Australia Tetap Keras pada Fiji
Resolusi lantas dimajukan oleh sekitar 20 negara anggota Liga Arab, yang kemudian disetujui lewat voting dengan hasil 114 banding 18 dari total 192 negara anggota Majelis Umum.Dari kalangan penentang resolusi, beberapa komentar pun tak pelak muncul
Tidak mengherankan pula, AS termasuk di antara 18 negara yang menolak resolusi tersebut, bersama dengan beberapa negara Barat lainnya
BACA JUGA: Godmother Tiongkok Dipenjara 18 Tahun
Pihak AS menyebut resolusi ini "tak berimbang dan bias", serta mengingatkan bahwa (resolusi) itu dapat menghalangi kemajuan dalam proses perdamaian kawasan Timur Tengah.Alejandro Wolff, Wakil Duta Besar AS untuk PBB, mengkritik habis laporan Goldstone (laporan terbaru PBB yang mendorong resolusi tersebut, Red)Ia menyebutnya "memiliki fokus yang tak berimbang terhadap Israel", serta "gagal menampilkan pertanggungjawaban yang seharusnya terhadap Hamas".
Meski begitu, Wolff masih berusaha menunjukkan "sisi positif" pihaknya"AS benar-benar mendukung akuntabilitas terhadap setiap pelanggaran HAM dan hukum kemanusiaan, (khususnya) dalam hubungan dengan konflik Gaza ini," paparnya di hadapan sidang Majelis Umum(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Mata-mata Rusia Tewas Diberondong
Redaktur : Tim Redaksi