Sementara anak-anak kecil dikecualikan dari kewajiban berpuasa di bulan Ramadan, banyak keluarga Muslim Australia menganggap bahwa membicarakan tradisi berpuasa sejak dini dengan anak-anak mereka adalah hal yang baik.

Shazma Gaffoor, ibu dari dua anak perempuan berusia lima dan tujuh tahun, menjelaskan kepada ABC bahwa anak-anaknya merasa penasaran dan mulai berpuasa sendiri.

BACA JUGA: Bisnis yang Terdampak Penutupan Internasional dii Australia Berharap Bantuan Negara

"Ini tidak seperti kami mengajarkan mereka cara berpuasa, mereka pada dasarnya mengawasi kami," kata Shazma.

"Mereka lebih penasaran bagaimana kami berpuasa."

BACA JUGA: Australia Baru Buka Perbatasan 2022, Pengusaha Restoran Mengeluh Kekurangan Pekerja

Menurut Shazma, penting untuk “membaca” anak-anaknya sebelum membiarkan mereka mengambil bagian untuk tidak makan dan minum dari matahari terbit hingga terbenam.

"Karena kalau tidak, itu hanya menjadi paksaan dan mereka melakukannya untuk alasan yang salah,” ujarnya.

BACA JUGA: Kisah Korban KDRT di Australia: 40 Tahun Hidup Bersama Suami Posesif, Tiada Hari tanpa Pelecehan

Tahun ini adalah tahun kedua Shahana yang berusia tujuh tahun berpuasa selama Ramadan - meskipun tidak sebulan penuh, yang dimulai pada 12 April dan kemungkinan besar akan berakhir pada 12 Mei.

"Puasa terkadang sulit, terkadang mudah," kata Shahana, seraya menambahkan bahwa dia selalu menantikan makan roti panggang saat matahari terbenam.

Tahun lalu, dia menerima sertifikat dari bibinya untuk berpuasa selama lima hari selama Ramadan.

Tahun ini, Shazma mengatakan putrinya sudah berpuasa selama delapan hari sejauh ini.

Dr Rubina Hameed, seorang dokter anak yang berbasis di Melbourne, mengatakan, untuk anak-anak, puasa bersifat sukarela "dan anak-anak yang lebih kecil didorong untuk melakukan beberapa puasa kecil dalam sehari" sesuai dengan kemampuan mereka.

Dia menambahkan, penelitian telah menunjukkan puasa intermiten membantu dalam perbaikan dan pertumbuhan sel dengan menurunkan kadar insulin dan meningkatkan hormon pertumbuhan.

"Anak-anak meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Jika orang dewasa melakukannya dengan cara yang benar, anak-anak akan mempelajari kebiasaan yang benar dalam hidup," katanya.

“Jadi perkenalkanlah (puasa) dengan cara menjadi panutan yang baik, dengan makan makanan sehat dalam porsi yang tepat, dengan memiliki sikap positif terhadap makanan dan minuman, sembari mengajari mereka tentang mensyukuri makanan dan menghargai mereka serta memuji mereka karena telah mengambil bagian dalam puasa."

Dia mengatakan puasa membantu mengurangi asupan kalori total dan meningkatkan laju metabolisme, oleh karena itu puasa membantu dalam pengelolaan berat badan yang juga dapat bermanfaat bagi sejumlah anak. Makna Berpuasa

Secara tradisional, anak-anak hanya diharapkan berpuasa selama Ramadan setelah mereka mencapai masa puber.

Tapi Shazma mengatakan untuknya itu tergantung pada kemampuan anak-anaknya.

 "Jika Shahana tidak kuat berpuasa sepanjang hari atau tidak bisa melewati beberapa jam, itu tidak apa-apa karena dia mengatakan kepada saya bahwa itulah kapasitasnya," katanya.

"Tapi menurut saya, lebih baik mulai membicarakan soal ini saat mereka masih sangat muda."

Belal Assaad adalah guru dan penasihat siswa di Australian International Academy of Education (AIA), sebuah sekolah Muslim di Melbourne.

Belal mengatakan, penting untuk mengajar anak-anak nilai dan moral di balik puasa sebelum mengizinkan mereka untuk melakukannya.

"Puasa tidak hanya baik secara spiritual untuk anak-anak, tetapi juga merupakan cara yang sehat untuk membiasakan diri dengan pola makan yang baik dan memiliki disiplin tentang cara kebiasaan makan mereka," katanya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Tapi kata Belal, mereka tidak harus berpuasa dari Subuh hingga Maghrib seperti orang muslim dewasa.

"Anak-anak tidak diwajibkan berpuasa karena mereka dalam masa pertumbuhan dan perlu asupan gizi dari makanan dan minuman mereka," katanya.

Dia mengatakan berpantang makan dan minum, yang "sangat alami, diperbolehkan, dan bahkan baik untuk diri kita sendiri", karena itu menunjukkan kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri.

“Jika bisa melakukan itu, maka Anda memiliki kekuatan, dan kekuatan yang ada di dalam diri Anda juga mampu menahan diri dari hal-hal buruk lainnya, seperti amarah, kekerasan, dan pelecehan verbal terhadap orang lain,” ujarnya.

"Puasa sebenarnya tentang menghentikan diri sendiri dan menghindari menyakiti orang lain dengan lidah, tindakan, dan perlakuan Anda."

Sementara anak-anak mungkin belum cukup dewasa untuk memahami keseluruhan konsep puasa di bulan Ramadan, Belal mengatakan orangtua dan guru dapat memulainya dengan  melakukan dialog terbuka dengan anak-anak dan memberikan contoh yang positif.

"Orangtua kemudian bisa berkata, 'kamu mampu bersabar'," katanya.

"Ini adalah keseluruhan idenya. Ini tentang kesabaran. Ini tentang ketahanan." Bagaimana perasaan anak-anak Muslim Australia saat berpuasa?

Beberapa sekolah Islam termasuk AIA berkumpul minggu lalu untuk berbuka puasa bersama.

Anak-anak sangat antusias untuk berkumpul dan menikmati makanan dan minuman pertama mereka sejak matahari terbit.

Banyak mahasiswa AIA yang mengaku sangat menantikan bulan puasa.

Siswa kelas enam Nidal Rafei mengatakan Ramadan adalah "masa-masa yang menyenangkan tahun ini".

"Kami punya lebih banyak waktu untuk dihabiskan dengan keluarga dan teman-teman di meja makan," katanya.

"Ramadan adalah tentang refleksi spiritual bagi saya, itu mengajari saya kesabaran, pengendalian diri, dan ketahanan.

"Bulan Ramadan itu mengajari saya bagaimana perasaan orang miskin."

Mariam Saleh, 11, mengatakan berpuasa di siang hari membuatnya merasa senang.

"Ini membantu Anda berhenti makan berlebihan dan membuang-buang makanan Anda," katanya.

"Dan itu bukan hanya soal menunggu saatnya berbuka puasa.

 "Puasa sehari penuh mengajariku [untuk memiliki] kesabaran dan empati terhadap mereka yang tidak memiliki apa yang kita miliki."

Murid kelas enam Aliyah Surgers mengatakan bahwa puasa, selain membuatnya bahagia, juga menantang.

Dia mengatakan puasa telah membuatnya "melakukan lebih banyak hal baik" dan mencegahnya dari kebiasaan buruk seperti malas.

Ramadan adalah "bulan pelatihan" untuk membangun kebiasaan yang lebih baik sepanjang tahun, tambahnya.

Belal Assaad mengatakan, sekolah memotong jam belajar dan memiliki waktu istirahat yang lebih pendek selama Ramadan untuk mendukung siswa yang berpuasa.

Para siswa juga dilibatkan dalam kegiatan amal, seperti mengumpulkan makanan tahan lama untuk dibagikan kepada pencari suaka dan kelompok rentan lainnya.

Ia menambahkan orangtua diundang terlibat dalam proyek untuk membuatnya menjadi "lebih dari kerja komunitas".

Amal adalah salah satu dari lima rukun Islam, dan selama Ramadan umat Muslim didorong untuk beramal.

"Tujuannya adalah untuk mengajari mereka tentang melayani satu sama lain, membantu satu sama lain, empati dan memikirkan sesama," kata Belal.

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Permintaan Terakhir Rhys

Berita Terkait