jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) dari PDIP, Joko Widodo sempat menanggapi kasus hukum yang menjerat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Menurutnya, sikap Atut yang enggan mundur setelah menjadi tersangka kasus korupsi tidak sesuai dengan etika.
BACA JUGA: Jokowi: Saya Ingin PDIP Menang di Atas 27 Persen
"Itu kan masalah etika dan kesadaran. Saya kira saya tidak bisa mempengaruhi," kata pria yang biasa disapa Jokowi ini kepada wartawan saat konfrensi pers di Rumah Makan Sari Kuring Indah, Cilegon, Banten, Jumat (28/3). Jokowi ke Banten dalam rangka kampanye PDIP.
Jokowi sendiri tidak tahu apa alasan Atut tidak mundur. Ia pun enggan berspekulasi mengenai hal tersebut.
BACA JUGA: Delapan Lembaga Siap Didik Polwan Baru
"Ndak tahu," ujar Gubernur DKI Jakarta ini.
Seperti diberitakan, Ratu Atut ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memberikan imbalan uang kepada mantan Ketua MK, Akil Mochtar. Pemberian uang dimaksudkan untuk memuluskan pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten yang disidangkan MK.
BACA JUGA: Wakapolri: Penempatan Polwan Baru Sampai Polsek
Atut diduga memberi suap bersama-sama dengan adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan serta pengacara Susi Tur Handayani.
Saat ini Atut telah mendekam di Rutan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur. Untuk sementara, roda pemerintahan di Banten dikendalikan oleh Wakil Gubernur Rano Karno yang merupakan kader PDIP. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Sindikat Penjual TKI Asal Yordania Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi