jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP PDIP Eva Kusuma Sundari ikut mengomentari langkah rekannya, Hasto Kristiyanto yang mengungkap gerakan politik Abraham Samad yang ingin disandingkan dengan Jokowi sebagai cawapres.
Eva menilai, pernyataan Plt Sekjen PDIP itu merupakan sikap pribadi, bukan mewakili partai.
BACA JUGA: Maaf, Pak Hasto tak Pegang Telepon karena Semua Disadap
"Ini urusan personal antara Pak Samad dan Pak Hasto, karena hanya beliau berdua yang tahu. Jadi tolong isolasi masalah untuk tidak dikaitkan ke kelembagaan karena urusannya juga bukan tupoksi lembaga," kata Eva kepada INDOPOS (Grup JPNN), semalam (22/1).
Menurut Eva, tiap politisi punya hak dan kapasitas untuk konpres, kalau atas nama dan terkait kepentingan PDIP tentu diadakan di DPP PDIP. "Dan Pak Hasto kalau tidak salah juga sudah menegaskan konpres atas kapasitas pribadi," timpal politisi perempuan yang akrab dipanggi Mbak Eva itu.
Eva pun menerangkan bahwa ada puluhan politisi yang 'melamar' sebagai cawapres. Tapi pilihan tetap tertuju ke Jusuf Kalla.
"Tentu kita pilih yang paling punya peluang untuk menang dong. Sehingga, pilihan ke Pak JK. Banyak faktor tetapi tentu electability yang utama dan bukan didasari lika and dislike," tuturnya.
Lalu, selaku elite PDIP, eva mengaku dirinya juga tidak tahu menahu soal adanya pertemuan Samad itu sebagaimana yang diutarakan oleh Hasto.
BACA JUGA: Ditemukan Banyak Mayat di Badan Pesawat, Basarnas Siapkan Penyelam Andal
"Saya tidak tahu hal itu. Urusan saya hanya mengurusi media dan relawan (saat pilpres)," selorohnya. (dli)
BACA JUGA: Dicap Antirakyat, ââ¬Å½RAPBN Jokowi Dibandingkan dengan Punya SBY
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Minimarket Jual Miras, Ahok Nurut Mendag
Redaktur : Tim Redaksi