Ini Kronologis Patahnya Sambungan Busway versi PT INKA

Minggu, 10 Agustus 2014 – 12:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - General Manager PT Industri Kereta Api (INKA), M. Pramudya menjelaskan kronologis patahnya sambungan bus Transjakarta yang sedang beroperasi di Koridor 11 pada Kamis (7/8) lalu.

"Sehubungan dengan pemberitaan mengenai patahnya sambungan pada bus Transjakarta merek Inobus, kami sampaikan bahwa kejadian sebenarnya adalah patahnya baut di sistem sambungan atau artikulasi," ujar Pramudya di Jakarta, Minggu (10/8).

BACA JUGA: Sambungan Busway Patah di Koridor 11, Ini Penjelasan PT INKA

Lebih lanjut dikatakan Pramudya bahwa bus gandeng yang bermesin belakang ini, terdiri dari body depan dan body belakang, yang disambungkan dengan sistem artikulasi dan ditutup dengan penutup harmonica.

Berikut kronologis kejadian, penyebab dan penjelasannya dari PT INKA:

BACA JUGA: PPP Sudah Bentuk Fraksi Gabungan

Begitu terdengar ada suara tidak normal disambungan, maka pengemudi menghentikan bus dan segera memindahkan penumpang. Selanjutnya karena diminta mundur petugas lalulintas, maka bus dimundurkan. Hal ini tidak sesuai SOP yang juga sudah dipahami oleh para pengemudi, bahwa bila terjadi kondisi seperti tersebut di atas, seharusnya Bus harus tetap dimajukan pelan ke depan, ke lokasi yang aman.

"Namun karena dimundurkan mengikuti perintah petugas, maka bus yang mempunyai penggerak belakang ini, membuat body belakang tertarik ke belakang, sedangkan body depan tetap pada posisinya. Sehingga penutup harmonica terlepas dan membuat body belakang terlihat terlepas dari sambungan dengan body depan," jelasnya.

BACA JUGA: DPRD Minta Formasi CPNS Dokter dan Guru Ditambah

Setelah teknisi datang, lanjut dia segera mengganti baut yang patah, maka bus sudah bisa berjalan normal lagi untuk selanjutnya dibawa ke pool Damri guna investigasi lebih lanjut. "Jadi dalam kejadian tersebut, hal ini semata mata karena baut patah, bukan karena body atau ada bagian chassis yang patah," tegasnya.

Menurut Pramudya, baut untuk mengikat system artikulasi ini ke chassis ada delapan buah dan patahnya baut tersebut memang sebenarnya tidak perlu terjadi. Kejadian semua baut patah ini bisa disebabkan karena kekencangan baut sudah tidak sesuai dengan torsi yang disarankan atau baut longgar yang disebabkan karena beban dinamis yang berlebihan, atau ada sebagian baut yang cacat operasional, tapi belum sempat diganti.

"Namun penyebab utama yang lebih perlu dicermati dari hal tersebut, adalah karena beban operasional yang melebihi desain normal. Seperti beban penumpang yang sering overload, ketidakrataan jalan yang ekstrem di beberapa tempat, dan waktu perawatan harian yang relatif singkat.

Selain itu, sistem sambungan yang digunakan di Inobus, sudah menggunakan produk yang paling baik dari yang ada sekarang, yaitu menggunakan produk dan teknologi Jerman merk Hubner, yang merupakan produsen terbesar di dunia untuk system artikulasi baik di bus maupun di Kereta Api.

"Dalam desain dan aplikasi pemasangan juga diinspeksi dan dikomunikasikan dengan pihak produsen Hubner, untuk memastikan system sambungan atau artikulasi bisa berfungsi dengan baik," katanya. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Penyebaran ISIS, Imigran Timteng Didata Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler