jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso pun mengingatkan kembali pada masyarakat untuk semakin bijak dalam melepaskan balon udara berukuran besar secara bebas ke angkasa. Hal ini karena balon tersebut berpotensi untuk mengenai pesawat udara yang sedang terbang dan mengganggu keselamatan penerbangan.
”Kalau dilepaskan bebas, balon udara tersebut bisa terbang ke mana-mana karena tidak ada awaknya. Jadi dia bisa saja mengenai pesawat yang sedang terbang bebas di atasnya. Sedangkan pilot tentu saja tidak akan tahu jika tiba-tiba ada balon dari bawah dan mengenai pesawatnya,” ujarnya, Minggu (17/6).
BACA JUGA: Cerita Pilot saat Pesawat Temui Balon Udara, Mengerikan!
Pada hari pertama Lebaran ini saja, pihaknya mendapat 71 laporan dari pilot yang melihat balon berukuran besar di area terbang. Laporan berasal dari sebagian Pulau Jawa dan Kalimantan.
Menurut Agus, dalam waktu dekat ini pihaknya bekerjasama dengan AirNav akan mengadakan festival balon udara di beberapa daerah. Di antaranya di Wonosobo, Ponorogo dan Pekalongan. Festival tersebut untuk memberi contoh bagaimana bermain balon udara dengan aman tanpa mengorbankan keselamatan orang lain
BACA JUGA: Balon Udara Bisa Capai Ketinggian 13 KM, Jelas Berbahaya
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, pun sudah berkoordinasai dengan kepolisian dan TNI untuk sama-sama mengawasi balon udara. Menhub juga meminta AirNav untuk melakukan pembinaan. ”Tidak langsung disalahkan,” katanya kemarin saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan.
BACA JUGA: Cerita Pilot saat Pesawat Temui Balon Udara, Mengerikan!
BACA JUGA: Balon Udara Bahayakan Keselamatan Penerbangan
Kepala AirNav Novie Riyanto menegaskan jika pemerintah tidak ingin menghapus tradisi masyarakat. Hanya saja, agar tidak mengganggu penerbangan maka diberikan beberapa peraturan. Masyarakat pun diminta untuk aktif memberitahukan kepada otoritas bandara setiap menemukan atau akan menerbangkan balon.
”Agar tidak mengganggu penerbangan, nanti kita terbitkan notam. Sehingga pesawat tahu kalau jalurnya ada balon udara,” ucapnya. (lyn)
Bagaimana balon udara bisa berbahaya?
Jika tersangkut di ekor dan sayap maka pesawat susah dikendalikan
Jika tersangkut di depan maka akan menutupi pandangan pilot. Pilot akan kesusahan melihat area pendaratan serta kecepatan dan ketinggian pesawat menjadi tidak akurat
Jika masuk ke dalam mesin dipastikan mesin mati, terbakar, dan meledak.
Sumber Kemenhub
BACA ARTIKEL LAINNYA... Larangan Terbang Maskapai Indonesia ke Uni Eropa Dicabut
Redaktur & Reporter : Soetomo