jpnn.com - 17 AGUSTUS 1945. Matahari sudah merangkak naik. Hampir dua penggalah tingginya. Pagi itu ada kesibukan di rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Babak baru dalam perjalanan sebuah bangsa segera dimulai.
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
BACA JUGA: Apa yang Dilakukan Jagoan Jakarta Saat Proklamasi? Kisah Nyata…
Dr Muwardi meminta Cudanco Latief Hendraningrat menugaskan anak buahnya berjaga-jaga.
Wakil Walikota Suwirjo memerintahkan Wilopo mempersiapkan pengeras suara.
BACA JUGA: Asrama Indonesia Merdeka, Titik Tolak Proklamasi yang Terlupakan
Wilopo dan Nyonopranowo pergi meminjam pengeras suara ke rumah Gunawan pemilik toko radio Satria di Jalan Salemba Tengah 24 Jakarta.
Sudiro memerintahkan S. Suhud menyiapkan tiang bendera. Suhud kemudian mencari sebatang bambu di belakang rumah. Bendera yang akan dikibarkan sudah dipersiapkan oleh Fatmawati, istri Sukarno.
BACA JUGA: Sejarah Proklamasi, ini Kuncinya...
Menjelang pukul 10.30 orang-orang mulai berdatangan. Hatta datang dengan pakaian putih-putih.
Lima menit kemudian, Latief Hendraningrat memberikan aba-aba pertanda acara segera dimulai. Kemudian mempersilakan Soekarno dan Hatta tampil ke podium.
Setelah mengedarkan pandangannya, Soekarno memulai pidato bersejarahnya.
Saudara-saudara sekalian…
Saya telah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun.
Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu, ada naiknya dan turunnya, tapi jiwa kita tetap menuju cita-cita.
Juga dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti.
Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi hakikatnya tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap percaya kepada kekuatan kita sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka kami tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia.
Pemusyawaratan itu berpendapat seia sekata, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara!
Dengan ini kami menyatakan tekad kita itu. Dengarkanlah proklamasi kami:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
Demikianlah saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun negara kita!
Negara merdeka, negara Republik Indonesia!
Merdeka!
Kekal abadi!
Insya Allah Tuhan memberkati kemerdekaan kita ini.
Itulah pidato lengkap Soekarno saat proklamasi sebagaimana dicuplik dari buku Jejak Intel Jepang. (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Bung Karno Digertak, ini yang Terjadi…
Redaktur : Tim Redaksi