Ini Penyebab 82 Santri dan Keluarga Keracunan Makanan Usai Acara Wisuda

Kamis, 28 Mei 2015 – 05:40 WIB

jpnn.com - KAMPAR - Puluhan santri dan keluarga yang menderita keracunan makanan seusai menghadiri acara wisuda dan perpisahan lulusan santri tersebut membuat pihak Ponpes Syeh Burhanuddin syok. 

"Kami sangat syok dengan kejadian ini. Keceriaan santri dan keluarga hari itu berujung seperti ini, semua yang menikmati makanan keracunan," ujar Kepala Ponpoes Syeh Burhanuddin, Habibullah SPdI, Rabu (26/5).

BACA JUGA: 82 Santri dan Keluarga Keracunan Makanan dalam Acara Wisuda dan Perpisahan

Kejadian ini berawal dari kegiatan perpisahan dalam rangka wisuda santri kelas VI Ta 2015. Dalam acara ini juga disediakan makan siang berupa nasi bungkus. Nasi ini disediakan oleh empat orang warga yang memasak di rumah mereka. 

Saat itu nasi bungkus disediakan sebanyak 600 bungkus. Sementara jumlah yang hadir saat itu hampir seribu orang, karena santri sebanyak 797 orang, santri yang diwisuda sebanyak 44 orang dan ditambah orang tua santri sekitar sekolah.

BACA JUGA: Setelah Dihebohkan Munculnya Ribuan Tikus, Kini Digemparkan Barang Antik

Esok harinya para santri melapor adanya santri yang mengalami mencret, dan muntah-muntah. Karena jumlahnya banyak lebih 20 orang, maka para santri ini dikumpulkan di klinik sekolah. Pihaknya segera berkonsultasi dengan salah satu dokter yang ada di Puskesmas Lipat Kain, yang akhirnya menganjurkan untuk dirawat di Puskesmas. 

Selanjutnya pihaknya juga menerima telpon bahwa banyak keluarga santri yang menderita hal serupa. Pihaknya juga segera memanggil empat pelaksana katering ini, yang terdiri dari Pi,  NR, ZK dan MY untuk mendapatkan penjelasan tentang bahan dan proses mereka memasak makanan ini. 

BACA JUGA: Selundupkan Paruh Burung Bernilai Puluhan Juta, Seorang Guru PNS Ditangkap

"Karena kami dari pihak sekolah hanya menerima nasi yang sudah dibungkus dan siap dimakan," ujarnya.

Dari penjelasan para katering rumahan ini, mereka membeli bahan makanan di wilayah Kuntu saja dan memasak sebagaimana biasanya. Namun pihaknya yakin bahwa tidak ada maksud tersembunyi dari kejadian ini. Bagi mereka ini murni musibah. 

"Dan kami saat ini masih kosentrasi bagaimana mengobati korban yang sakit saja sedangkan yang lainnya kita urus nanti saja kalau pasien ini sudah sembuh," ujarnya.

Polisi Masih Selidiki

Kasus keracunan massal di Pondok Pesantren Syeh Burhanuddin Kuntu kecamatan Kampar Kiri saat ini masih dalam monitoring dan penyelidikan pihak kepolisian.

Kapolres Kampar AKBP Ery Apriono SH SIK didampingi Kapolsek Kampar Kiri Kompol H Ali Dahmar Siregar, Rabu (27/5) menjelaskan, pihaknya masih memonitoring kondisi ini, dan memantau bagaimana perkembanganya. "Karema hingga saat ini belum ada laporan resmi baik dari ponpes maupun dari warga yang menjadi korban," ujarnya.

Meski tidak adanya laporan, pihaknya juga melakukan penyidikan dengan menanyai saksi -saksi, namun hanya menanyai saja dan tidak pemeriksaan.

"Namun kalau kita nanti menemukan adanya unsur unsur kesengajaaan, maka kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Namun sampai saat ini kita belum menemukan unsur unsur kesengajaan," ujarnya. (rdh/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepi Orderan, Ribuan Pekerja Galangan Kapal Ini Terancam Menganggur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler