jpnn.com - BATUAJI - PT Drydock Naninda Tanjunguncang berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan pekerjanya. Keputusan PHK ini diduga akibat sepinya orderan perusahaan untuk membuat kapal.
Bahkan PHK ini akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Kabar tidak menyedapkan ini telah dibenarkan salah seorang manajamen perusahaan. Hanya saja lanjutnya, waktunya belum tahu karena rencana itu masih sebatas wacana.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Satpam yang Dipecat Lantaran Salat Jumat Akhirnya Dipekerjakan Lagi
"Itu baru wacana dan belum ada asesmennya," kata Wili, salah seorang managemen perusahaan, Selasa (26/5) siang.
Disinggung penyebab PHK terhadap ribuan pekerja tersebut, Wili enggan berkomentar. "Baru segitu yang bisa saya sampaikan. Terimakasih," tutupnya.
BACA JUGA: Beras Impor Ilegal asal India Dioplos dengan Lokal, Begini Caranya...
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Batam, Zarefriadi mengaku belum mengetahui perencanaan perusahaan tersebut untuk mem PHK pekerjanya. Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan dari pihak perusahaan.
"Saya belum tau, tapi akan kita pelajari dulu," katanya.
BACA JUGA: Pak Polisi Lapor... Disini Ada Kedai Kopi Sekaligus Jualan Sabu-Sabu Loh...
Ia mengaku tidak mempermasalahkan perusahaan-perusahaan yang akan hengkang dari Batam, termasuk PT Drydock Naninda. Namun ia meminta perusahaan sebelum hengkang, harus memberikan hak-hak para pekerjanya.
"Kita tidak mungkin bisa larang. Kalau orderan tidak ada, mau dibayar sama apa pekerjanya," terangnya.
Namun, Zarefriadi menduga hengkangnya perusahaan itu disebabkan permasalahan orderan industri galangan kapal di Batam. Permasalahan ini sudah berlangsung dalam setahun belakangan ini.
"Ya sepi orderan ini sudah lama berlangsung dan sudah banyak perusahaan yang hengkang. Mau gimana lagi, para pekerjanya terpaksa diberhentikan," pungkasnya. (opi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beli Susu dan Shampo Pakai Uang Palsu, Pria Ini Meringkuk Disel Tahanan
Redaktur : Tim Redaksi